Alana terbelalak melihat respon arzan. Bagaimana tidak? Selama lebih dari setahun mereka berpacaran, semudah itu arzan meng iyakan keputusan alana?.
Sepertinya, alana salah langkah. Ia lebih mematuhi komentar salah satu menfess yang ia kirim. Tanpa memikirkan resiko yang akan dia tanggung.
Dengan perasaan yang sedikit senang namun sedikit sedih juga, yaaa 50:50 lah ya. Alana bergegas menuju roomchat ezra. Padahal ia tinggal melangkah ke kamar sebelah, namun ia malas.
Melihat respon ezra yang terlihat biasa saja, mungkin ezra lelah karena mendengar ocehan ocehan alana tentang arzan beberapa waktu ini, Alana pun lelah. Lelah mencintai sepihak.
Tak lama, terdengar suara ketukan pintu. Ezra masuk ke kamarnya.
"Lah lo gak nangis?" Tanya ezra lalu perlahan duduk di kursi rias alana.
Dahi alana mengkerut. "Lah, gue ngapain nangis?" Ia balik bertanya.
"Ya siapa tau gitu, galau gara gara putus" ezra menjeda ucapannya. "Tapi bagus deh al, biar lo gak galau gajelas kayak gini" lanjut ezra.
"Gue harus cerita ke bila gak ya kira kira?" Tanya alana bingung, sambil menatap ezra.
Pasalnya, Sabila naura atau yang sering alana panggil bila itu ialah shipper sejati ArLana, Gabungan Arzan Alana. Yang dimana dari awal alana dan arzan bertemu, Sabila lah yang mensupport mereka. Tanpa ia tahu sikap arzan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until i make you mine ; Jeno.
Fanfic"Kalo dia pacarnya, ya bodoamat sih. gue pepet sampe dapet. Until i make you mine, al." -Juan abimanyu. @yyangteutic's au.