semesta

500 82 20
                                    


Heyy yoww listen up,
No matter they say, no matter what they do, saya tetap penganut winter Top! Winter Top!!!

Gimana yahh,
winter itu muka nya aja imut imut polos, tapi dalemnya jiwa laki kok. Apalagi dia terkenal tomboy kan ya? Behhh makin menjadi lah.

Tapi balik lagi, semua tergantung pendapat masing-masing orangnya. Saya gk bisa memaksakan tohh, tapi yg jelas cerita ini menganut winter sebagai dominan nya.

Saya mohon maaf ya bagi penganut karina dominan, kalau gk suka boleh gk usah baca kok, tapi klik vote dulu baru undur diri wkwkwk.

So guys happy reading!!!!






💌


Motor hitam keluaran lama itu berhenti tepat didepan halaman rumah yg terbilang cukup mewah. Membawa dua sosok yg kini tengah berhadapan dengan tatapan berbeda.

"masuk sana"

Sang empunya rumah hanya tersenyum mengangguk menanggapi namun masih berdiri ditempatnya, menunggu sekiranya sosok yg menemaninya malam ini pergi.

"kamu gk mau masuk?"

Lagi, yg ditanya hanya tersenyum mengangguk.

Melihat itu, sosok yg baru saja bertanya tadi sontak langsung membalikkan badan sosok yg dihadapannya kemudian mendorong tubuhny pelan menyuruh untuk segera masuk kedalam rumah.

"masuk sana. Angin malam gk bagus untuk kesehatan tubuh." ucapnya sambil mendorong pelan tubuh sosok itu

Nampaknya sang empunya rumah enggan untuk melaksanakan apa yg diucapkan sosok ini. Ia dengan segera membalikkan tubuhnya lagi menghadap sosok itu.

Hufft

Ia menghela nafas pelan melihat sifat keras kepala sosok dihadapannya ini namun dengan cepat ia tersenyum memaklumi.

"yaudah, aku pulang duluan ya." ucapnya.
Tangannya terangkat berniat mengelus kepala sang empunya rumah namun terhenti kala rasa keraguan menyelimuti dirinya. Ia berganti menjadi ke bahu sosok itu, menepuk nya pelan kemudian memberikan senyuman manis yg ia punya.

Tak ingin terlalu lama, ia segera menaiki motornya. Memakai helmnya kemudian melirik lagi ke sang empunya rumah. Ia memberikan senyuman perpisahan hari ini juga dengan lambaian kecil mengarah padanya.

"win...."

Baru saja menghidupkan motornya, terpaksa ia matikan kala seruan lirih itu masuk ke telinganya. Ia melihat sosok itu yg memandangnya dengan tatapan ntah apa artinya namun tersirat raut sendu disana. Ia hanya memandangnya menunggu kelanjutan apa yg sekiranya akan ia sampaikan.

"hati-hati" ucap sosok itu dengan senyuman yg mungkin sedikit terpaksa.

Sosok yg dipanggil 'win' itu tadi terdiam menatap gadis dihadapannya. Ia bisa melihat senyuman itu tercetak jelas disana. Ntah perasaannya saja atau bagaimana, senyum itu sedikit berbeda dari yg biasanya ia lihat.

Ia menggelengkan kepalanya pelan, mengenyahkan pikiran-pikiran aneh diotaknya.

"emmm, sekali lagi aku pulang ya" ucapnya mengakhiri percakapan ini.

Ia menganggukkan kepalanya lagi, melambaikan tangannya kecil kala sosok itu beranjak pergi dari hadapannya.

Ia membasahi bibirnya pelan, masih menatap jalanan yg sudah sepi kemudian tertawa lirih. Tak pikir panjang, ia segera merogoh handbag yg sedari tadi ia bawa. Mencari handphone nya mencoba menghubungi seseorang.

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang