#Menemukanmu

101 40 2
                                    

Minggu pagi adalah hari yang cerah untuk keluar rumah. Menghirup udara segar serta menikmati alam sekitar. Membuang penatnya fikiran atas rutinitas pekerjaan setiap harinya.

Tidak terasa hari sudah siang dan aku pun bergegas pulang.

Sampai di rumah aku melihat seorang lelaki berpakaian rapi sedang hangat membicarakan sesuatu dengan Umi dan Abi. Aku yang masih bingung dengan kedatangan dia di rumahku, mencoba tenang dan mengetuk pintu disertai salam.

Mereka pun serentak menjawab salamku.

Hatiku bergetar tidak menentu saat melihat sosoknya. Aku pun langsung menundukkan wajahku ketika mata kami bertemu pandang. Hal sama pun dia lakukan, dia segera menundukkan wajahnya sambil tersenyum ringan.

Dia adalah Mas Arif, teman kantorku.

"Nak, sini duduk, ada yang mau kita sampaikan" ucap Umi sambil tersenyum

Aku pun menghampiri mereka dan duduk tepat di sebelah Umi.

Umi pun langsung memegang tanganku dan berkata,
"Nak, Mas Arif ingin kamu menjadi istrinya, kamu sudah siap?"

Aku yang belum mengerti apa-apa, mencoba kembali bertanya,
"Maksudnya Umi?"

Umi pun langsung menoleh kepada Abi, mereka hanya tersenyum tanpa menjelaskan apapun.

Akhirnya untuk mendapatkan kejelasan, aku memberanikan diri bertanya langsung kepada Mas Arif yang sedang tertunduk malu duduk di depanku.

"Apa semua itu betul Mas?" ucapku tegas

"Iya betul, sudah lama saya memperhatikanmu, dan saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk melamarmu" jawab Mas Arif

Hatiku bergejolak disertai malu mendengar jawaban Mas Arif saat itu.

Aku yang masih belum percaya atas jawaban Mas Arif, memberikan pertanyaan kepada Umi dan Abi,
"Apakah Umi dan Abi merestui?"

Tanpa berfikir panjang, dengan penuh keyakinan yang terpancar dari raut wajah mereka, mereka menjawab "IYA" sambil tertawa lepas.

Dengan kata yang terbata-bata dan wajah yang tersipu malu, aku berkata kepada Mas Arif bahwa aku siap menerima lamarannya.

Kebahagiaan itu terlihat jelas di wajah Mas Arif ketika mendengar jawabanku.

Dan dia pun menyampaikan janji kepada Umi dan Abi yang diawali in syaa Allah, bahwa dalam waktu dekat dia akan membawa kedua orang tuanya ke rumah.

Bukan sekedar memperkenalkan orang tuanya kepada kami, tapi sekaligus membicarakan pernikahan :)

Maa syaa ALLAH, begitu indah rencana-Nya.

Maa syaa ALLAH, begitu indah rencana-Nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta Dalam Diam [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang