Prolog.

27 0 0
                                    

"kring...kring..."

Bel pulang berbunyi. Berlarian anak-anak keluar dari kelasnya..

"Akhirnya pulang juga ya ta" berkata dila pada teman dekatnya bita

"iyaa, kamu kayaknya hari ini capek banget ya dil..sampai sampai kamu seneng banget pas denger bel.." jawab bita

"hari ini aku memang capek banget, gatau deh kenapa. Rasanya.. mau tidur aja dirumah tadi pagi tapi karna ada ulangan ipa aku jadi masuk" celoteh dila sambil menarik tas putih lusuh miliknya."yuk pulang!" ajak dila.

Angguk bita tampa komentar.

Dua anak kelas 6 sd itu berjalan menuju parkiran.

"aku pulang ya dil,sampai ketemu besok" berkata bita sambil melambaikan tangan dan menaiki mobilnya. Lalu dila melabaikan tanggan kepada bita "hati hati yaa" ucapya.

Dila berjalan kaki pulang kerumahnya yang lumayan jauh bagi anak seumuran dila. Sesampainya dirumah dila langsung mandi dan ganti baju lalu.. seperti biasa ia membantu ibunya menjadi pemulung.  

"Aku memang orang  miskin dan aku selalu iri melihat teman dekatku bita yang hidupnya serba mewah" gerutu dila dalam hati.

Dila dan bita berteman sejak kelas 4 sd karena mereka di pertemukan dalam satu kelas dan duduk bersama, sekolah mereka..kelas mereka dan umur mereka memang sama.namun keaadaan hidup mereka sangatlah beda. bita seorang yang kaya raya sedangkan dila hanya anak satpam dan pemulung. Namun perbedaan latar belakang mereka tidak menghalangkan persahabatan mereka. Dila sering di ajak main kerumah bita yang besar namun tampak seperti tak berhuni. bita memang anak pengusaha namun ibu dan ayah nya selalu dinas keluar kota.

Dila adalah salah satu murid berprestasi di sekolah. Tak heran sekolah memberikan beasiswa penuh kepadanya. Nilai nya tidak pernah di bawah 9.5. walaupun latar belakang kehidupannya yang menyedihkan, iya tak peduli sekolah yang paling penting. Tak jarang teman temannya menghina keadaannya. Tapi untuk anak seumuran dila, dia cukup kuat untuk tetap sekolah dengan bantuan anggi juga tentunya yang selalu menemaninya.

Terkadang anak anak disekolah menjauhi dila karena tau dia anak pemulung, tapi semenjak ada gita semua berubah. Dila mempunyai banyak teman yang sangat peduli dengan nya dan tak perduli latar belakang keidupan dila

Waktu cepat sekali berlalu. Detik detik kelulusan pun terasa begitu menegangkan. Hati dila pun gundah. Bukan karena ia takut tidak lulus tetapi tak bisa terbayangkan hidupku tanpa bita disamping dila. "Takbisa kubayangkan bagaimana teman teman smpku nanti kalau tahu latar belakang kehidupanku." Gerutu dila...

bita merencanakan melanjutkan smpnya di ausy. bita dan keluarganya akan pindah kesana. Mereka pindah karena papanya ada tugas kerja di australi. Menurut dila itu bukan hal yang buruk dalan suatu perkerjaan. Menjadi diplomat katanya. Sudah hampir seluruh dunia dikunjungi oleh papanya.

Dila mengenal bita juga baru dua tahun lalu. Bita murid pindahan dari london.wajah bita tidak ada bulenya, indonesia tulen. Tapi bahasa inggris bita sangat bagus.

hari ini dila di bandara soekarno hatta. Mengatar bita untuk pergi ke ausy. dila ikut mobil mewah bita bersama keluarganya. Katanya sudah ada yang mengurus sekolah bita nanti disana. Dila aja belum tau mau lanjut kemana..

dila memeluk erat tubuh bita sambil menangis kecil. "aku akan merindukan mu bitaaaa" seru dila. Bita memeluk dila lebih erat, dan meninggalkan dila.

Mulai hari ini cerita dila di mulai. "mulai hari ini aku harus bisa menjadi dila yang berani dan akan sukses nanti" hati dila berbisik..

unpredictable storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang