1
Aku duduk terdiam di sebuah bangku memandangi sebuah patung singa di hadapanku, betapa indahnya kota ini, puji ku dalam hati. Sudah 4 hari ku disini. Kota yang ku impi impikan untuk ku kunjungi, keindahan kota ini membuat ku puas menikmati awal hari hariku tinggal disini.
Beasiswa kuliah ku di Nanyang Technological University (NTU) membuat ku harus berada di negara singa ini. Aku berangkat seminggu lebih awal untuk bejalan jalan di pusat kota singapura ini. Melihat patung singa ini, dan juga lain lain.
Seminggu pun berlalu, aku harus memulai hidup baru yaitu kuliah Arsitektur. Perjalanan ku menuju Jurong west tempat kampusku berada lumayan melelahkan.sesampai di kampus aku pun diantar oleh security menuju kamarku .
Kutemukan kamarku sudah terbuka. Terlihat seseorang sedang merapihkan barang barangnya di kamarku..
"halo i indah. You dila yang dari indonesia tu kan?" seseorang mengagetkanku. Rupanya dia indah yang akan menjadi roomateku setahun pertamaku di asrama ini. "iya indah. Aku dila dari indonesia" jawabku sambil mengulurkan tanganku. "senang sekali roomate i orang indonesia. i bisa cakep bahasa setiap hari" balasnya sambil menjabat tanganku lalu tertawa kecil besama..
Kamar asramaku tentunya lebih indah dibandingkan kamar dirumahku. Walau begitu aku sangat cinta dan rindu dengan rumahku. Aku rindu ibu dan ayahku. Aku anak tunggal dan aku malah pergi jauh.. Siapa yang akan mengurus ibu dan ayahku. Tapi ini lah salah satu caraku untuk membalas budi kebaikan ayah dan ibu ku selama ku hidup. Ku akan buktikan kepadanya bahwa aku akan sukses nanti dan mebahagiakan mereka.
Sebelum aku pergi ibu memberikanku buku coklat lusuh berdebu. ku buka bukunya ternyata isinya masih kosong. Buku ini seperti buku baru yang sudah lama tak terpakai.
"apa yang ada di otak dan hati mu tuangkan lah kebuku ini. Segala gundah kesedihan kesalahan yang kamu buat tuliskan lah disini. Agar kamu bisa koreksi dirimu sendiri. Kamu akan pergi jauh, gamungkin kan kamu pulang kesini hanya untuk cerita kalau ada masalah" ucap ibu. Lalu aku memeluknya erat sambil meneteskan air mata.. "maaf ibu hanya bisa memberi ini kepadamu dila.." tetesan air mata ibu jatuh ke bahu ku. Aku segera menghapus air mataku. "ibu sudah memberikan semuanya kepadaku. Aku sayang ibu, aku akan buktikan aku bisa membalas budi ayah dan ibu selama ku hidup ini bu" pelukanku semakin keras.
"hei" indah mengagetkanku. "ape yang u pikirkan sampai u meneteskan air mata begini?" tanya indah. Tak sadar pipiku sudah basah oleh air mata. "aku gapapa ndah cuma kangen ayah ibu saja" jawabku. "oh jangan terlalu difikirkan lah yang penting sekarang gimana u bisa sukses saat pulang nanti" celoteh indah. Sehari kenal indah aja aku sudah sadar indah itu blak blakan banget.. tapi yang dia bilang itu ada benarnya juga...
Hari begitu cerpat berlalu. Langit kembali gelap. Aku mempersiapkan alat alat untuk masa oriantasi ku besok. Setelah itu ku pasang alarm handphone ku untuk membangunkan ku nanti pagi. Ku tutup kedua mataku dan akhirnya tertidur.
Jam weker ku berbunyi..
Ku bergegas mandi dan mempersiapkan diri untuk mos. Kupakai kemeja putih berpadu dengan rok selutut berwarna hitam. Lalu ku kuncir rambut ku seperti buntut kuda. Taklupa gua pakai kacamata coklat tua dimataku. Kubangunkan indah agar dia tak telambat. Aku berjalan menuju koridor gedung IV. Ku temui banyak orang bermata sipit, berkuit hitam, dan bermacam macam orang lain. Kudatangi meja registrasi untuk menandatangani kehadiranku.
"whats your name?" tanya seseorang wanita sipit berkulit putih dari meja registrasi. "oh.. my name dila. Dila aryanda". Kulihat ia sedang mencari nama ku di beberapa lembaran kertas. "please signature here twice!" perintahnya kepadaku. Lalu ia memberikan buku catatan bercoverkan foto kampusku dan sebuah pulpen berwarna biru. "please sit over there!" perintahnya lagi. Aku pun langsung bergegas duduk.
"hi, im bagas" seseorang menjulurkan tangannya kepadaku. Seorang laki laki seumuranku berpakaian kemeja putih dan celana bahan hitam. Rambutnya di potong rapih, wajahnya seperti orang jawa. Berkulit hitam manis. Tepat di samping kananku ia duduk. "halo, im dila" jawabku sambi membalas jabatan tangannya. "indonesia?" tanyanya. " iya, kamu indonesia juga?" balasku langsung menebak. "mukamu indonesia banget" celotehku lagi kepadanya. Lalu tertawa bersama..
"cek...cek one two three.." "hello everyone welcome to Nanyang Technological University. Im andre....."
"Kamu kenal dia siapa?" tanya bagas. "dia itu ketua bem disini. Katanya sih cewek cewek banyak yang ngefans sama dia karna ganteng dan juga pintar, kamu tertarik ga". "perasaan biasa aja tuh" jawabku singkat. "ah paling nanti juga kamu suka" katanya sambil ketawa. Ku balas dengan senyuman kecil di bibirku.
Kita di kumpulkan bedasarkan negara asal. Aku dan bagas pun bergambug bersama PPI yaitu persatuan pelajar indonesia yang ada di Nanyang. 6orang mahasiswa indonesia di jurusan arsitektur ini. Ada 4 laki laki dan 2 orang perempuan. Aku berkenalan dengan Sitta yang berasal dari bandung. Wajahnya cantik. Mempunyai kulit putih pucat dan rambutnya sebahu di gerai berwarna perpaduan coklat dan hitam. Mugkin kita akan menjadi teman dekat.
Ada seseorang yang membuatku sedikit terpanah. Lakilaki yang lumayan tinggi. Berkulit putih 'memakai kacamata berframe hitam berjalan mendekati ku. "namaku eko" ia menggulurkan tangannya ke sitta. Sitta mebalas dengan senyuman kecil "namaku sitta". Bagas mengagetkan ku. "kenapa? Ganteng ya? Gantengan aku kali dil" omongnya membuatku tertawa. Bagas memang lumayan manis menurutku..
Bagas memulai mngenalkan diri kepada eko. "hi bro nama gue bagas". "gue eko" jawabnya dengan cool. "kenalin nih temen gue dila". Aku menjulurkan tanganku menyentuh tangan eko. Tiba tiba tubuhku terasa dingin. "aku eko, salam kenal". Senyumku dalam hati..
Laki laki memakai kacamata tebal dan menurutku dia agak cupu namanya Biza. Dan satu lagi Putra laki laki yang humoris mungkin. Terlihat dari caranya berbicara kepadaku.
Hari ini menyenangkan. Menurutku menemui teman teman baik seperti mereka. Tak seperti masa suramku selama smp dan sma. Tibatiba aku teringat sosok Bita, aku tidak tau bagaimana kabar Bita. Ku bergegegas pergi ke perpustakaan.
Ku duduki sebuah bangku abu abu di depan meja komputer. Ku tuliskan alamat web facebook. Lalu ku log-in account ku. Ku cari Abita hardianto. lalu ku klik. Kulihat informasi tentangya.. dia kuliah di universitas indonesia ternyata. Cukup kaget orang yang biasa sekolah di luar malah miih kuliah di jakarta. Kuliah kan gamungkin pindah pindah. aku pun meng klik tulisan add di samping namanya.
Hari cepat berlalu.. ku berbaring di tempat tidur ku yang cukup empuk dibanding kan kamarku dirumah. Ku ambil handphone ku lalu ku telfon ayah ibu ku. rindu sekali aku pada mereka.
"halo ibu.. hari ini aku udah di asrama loh bu udah ketemu sm temen temen aku yang baru, mereka baik baik banget. Temen satu kamarku juga baik banget, namanya indah dari malaysia" ucapku bersemangat
"alhamdulillah dil, kamu baik baik ya disana jangan lupa sama ayah ibu loh." Itu yang selalu ibu bilang pada ku.
Aku pun bercerita panjang lebar kepada ibu dan ayah. Ayah menutup telfonnya menyuruh ku tidur karena sudah mulai larut malam..
"anak mami.." indah meledekku. "enak aja woo, kangen tau" balasku. "emang kamu gakangen sm orang tua mu" tanyaku. "mereka udah di surga sekarang, gimana aku telfonnya?" jawbnya datar. "maafin aku ndah..." mukaku sedikit cemberut. "gapapa kok" jawab indah.
***