3# Gate of Haltrizen

402 14 2
                                    

Suatu hari di Woschetter,

2 orang sedang berbicara dengan serius didalam suatu ruangan.

"Bagaimana apakah dia sudah ditemukan Mr. Vadas? " Seorang lelaki tua yang sedang duduk diruangan yang tertulis ruang kepala sekolah sambari mempersilakan pemuda itu duduk.

"Maaf Professor saya sudah mencarinya! namun belum ada kabar tentang anak itu. " pemuda itu meruduk merasa bersalah, Karena tak dapat menumakan anak itu sampai sekarang.

"kau tak perlu berasa bersalah Vadas, mungkin saya belum berjodoh bertemu denganku anak itu" ucapnya lalu berdiri menghadap jendela sambil memandang kedepan.

" Tapi professor kita masih ada waktu untuk menemukanya, setidaknya sampai pendaftaran terkahir dan itu masih 1 bulan lagi. Kita masih ada waktu untuk menemukanya." Vadas yang sedang menyemangati orang tua itu dengan segala cara agar melihat orang itu tidak putus semangat.

"Hahaha, semangatmu menggigatkanku akan seorang yang amat kukenal, dia adalah James Elvard ayah dari anak itu. Namun saat ini ia sudah tiada. orang itu orang baik yang pernah kukenal, dialah kesatria yang sangat unik dan jarang menemukan talenta yang dia miliki." Kehenigan. Sektika membanyangkannya orang yang dibicarakanya.

"Sepertinya professor Sangat mengenalnya" Vadas berjalan menghampirinya.

"Benar, aku amat mengenalnya. Dia adalah murid sekolah ini dulu, dan aku masih berhutang darinya. Bukan hanya saya seorang yang berhutang tapi seluruh penghuni Haltrizen.

"saya mungkin tidak bisa membalas kebaikanya. Oleh karena itu saya harus menemukan anak itu!! dan aku akan membuatnya menjadi kesatria seperti ayahnya. Bukan, hanya seperti ayahnya tapi akan melampauinya. Itulah janjiku pada-mu james." menghentian bicarnya lalu melajutkannya.

"Baiklah. sekarang kerahkan semua kariawan dan guru Woschetter untuk mencarinya." Peritahnya.

"Baiklah professor"

***

Volter yang dibawa oleh Mr. kenn ke Rumah Sakit didesanya. Keadadanya saat itu sangat-lah kritis dan membuatnya masuk keruangan ICU. Ruangan itu hanya di pakai orang-orang yang sudah dalam keadaan kritis tak heran saat memasukin ruang itu telihat beragam-macam orang yang sedang sakit.

Volter yang di baringkan di salah satu ranjang diruangan itu ditemani oleh Mr. Kenn dan 2 orang suster, sampai dokter tiba dan menyuruh agar Mr. kenn keluar dari ruangan itu.

Terasa sudah 2 jam Mr. Kenn menunggu diluar ruangan. Tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang menemuinya.

"Nenek Merry. Kau tidak apa-apa? " tanyanya dengan melihat keadaan nenek merry di hadapannya.

"Aku tidak apa-apa Mr. Kenn, ini hanya sekedar memar biasa " jawabnya sambil memperilhatkan memarnya.

"Syukurlah kalo begitu"

"Lalu, Bagaimana keadaan cucuku?" nenek merry yang memandang Mr. Kenn dengan penuh harapan.

"Entah lah saya juga belum tau, sudah sekitar 2 jam saya menunggu, Dokter itu belum keluar dari ruangannya"

Tiba-tiba suara pintu terbuka, mendengar suara itu nenek merry dengan sirgap menghampiri sumber suara, Lalu dokter-pun keluar.

"Dokter, dokter bagaimana keadaan cucu saya?"

"Anda keluarga dari anak itu?" Tanya doktor itu, Lalu Nenek merry menganguk membalasnya.

"Baiklah, ikut keruangan saya sekarang."Dokter itu yang berjalan melewati rorong lalu diikuti nenek merry. Sampai iya menemui ruangan dengan tulisan ruang dokter, dan duduk berhadapan.

The Legend of SpellswordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang