131-135

373 42 1
                                    

Bab 131
Selain rasa malu.

Mereka lebih kaget.

Lima tahun lalu, berita pembangunan Villa Lingshan keluar.

Hal itu ditentang oleh seluruh rakyat.

Bahkan karena ini.

Semua kepala daerah telah berubah.

namun.

Tapi itu tidak membalikkan akhir cerita.

Lingshan Villa masih dimulai sesuai jadwal.

Pada awalnya, mereka masih mendesah kapitalis mana yang benar-benar memiliki andil besar.

Karena alasan inilah mereka tidak percaya bahwa Ye Yu adalah pemilik Villa Lingshan.

Bahkan semua tanda menunjukkan bahwa Ye Yu adalah pemilik Villa Lingshan.

Mereka masih tidak mau mempercayainya.

Tapi sekarang, fakta ada di depan kita.

Mereka tidak bisa lagi menemukan alasan untuk ragu.

Ye Yu adalah pemilik Villa Lingshan!

Bukankah itu berarti dia adalah kapitalis saat itu?

Berapa umurnya?

Dia baru berusia dua puluhan!

Lima tahun yang lalu, dia mungkin baru saja tumbuh dewasa.

Apakah dia seorang kapitalis ketika dia masih remaja?

Atau, dia memiliki latar belakang yang menonjol, generasi kedua yang super kaya, dan kapitalis itu adalah ayahnya?

Tidak hanya mereka, tetapi Wang Xiaoshi juga berspekulasi tentang identitas Ye Yu saat ini.

Dia menemukan bahwa Ye Yu adalah orang yang nyata tanpa menunjukkan wajahnya.

"Xiaoye, apakah kamu membangun vila ini?"

Pada saat ini, Zhang Xiuhua tidak peduli dengan rasa malunya, dan dengan cepat melangkah maju untuk mengetahui tentang situasi Ye Yu.

Dibandingkan dengan rasa malu, rasa ingin tahunya jelas lebih berat.

"Tidak."

Ye Yu menggelengkan kepalanya.

bukan?

Zhang Xiuhua sedikit terkejut.

Karena dia tidak memperbaikinya.

Kemudian dia memperbaikinya di rumah.

Dia benar-benar generasi kedua yang super kaya.

"Singkatnya, Xiaoye, kami tidak berharap Lingshan Villa menjadi milikmu. Kami telah kehilangan kata-kata kami sebelumnya, jadi tolong bersabarlah."

Zhang Xiuhua mengambil inisiatif untuk meminta maaf.

Bukannya Ye Yu membalas dendam padanya atau semacamnya.

Sungguh memalukan hanya memikirkan perilaku sebelumnya.

Jika Anda tidak mengatakan apa-apa, itu bahkan lebih memalukan.

Alih-alih ini, lebih baik mengambil inisiatif untuk meminta maaf dan memiliki jejak martabat.

"Kakak ipar, kakak, kita bodoh ..."

Pada saat ini, Lin Caijie juga meminta maaf dengan rasa malu di wajahnya.

"Xiaoye, aku bisa yakin keponakanku bisa mengikutimu. Kami ekstrem sebelumnya."

Lin Gu juga menertawakan dirinya sendiri.

Menjadi ahli serba dari enam harta satu anakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang