Vote ⭐ dulu sayang...
Jam sudah menunjukkan pukul 09.35 WIB. Gue masih tertidur dan yah...masih malas untuk membuka mata.
"Baby bangun... Dari tadi gak bangun, buruan! Ntar telat lho."
"Hah? Apa, telat? Memangnya sekarang sekolah? Kan sekarang hari minggu."
"Minggu palalu, sekarang hari senin bodoh!"
Gue membulatkan mata kemudian menatap jam dinding yang benar saja, sekarang gue telat.
Tok... Tok... Tok...
"Mampusss! Mak lu tuh datang."
"Terus gue harus gimana nih?"
Ceklek..
Pintu kamar terbuka dan memperlihatkan seorang wanita tengah baya yang membawa rotan di tangannya.
"Mama...sakit hiks.."
"Ya Allah, nak kamu kenapa?!"
"Ma, perut aku sakit banget, gimana kalau gak sekolah? Lagian kalau aku sekolah sudah telat juga, kalau telat nanti pasti di kasih hukuman, nanti lebih sakit lagi perut ku Ma hiks.. Hiks.."
"Alasan! Mandi sekarang!"
Sial! Gue harus bagaimana sekarang? Kalau gue sekolah pagi ini, pasti bakalan mendapatkan hadiah, yah... Hadiah berupa hukuman.
"Mandi sana! Masih aja bengong."
"Ma... Tapi."
"Gak ada tapi-tapian! Mama suruh mandi ya mandi!"
Gue duduk kemudian melangkahkan kaki menuju kamar mandi dan...
Brukk
"Aulivaaaaa!"
Mama berlari menghampiri gue yang sudah tak berdaya, dia membawa gue kembali ke kasur dan merebahkan tubuh gue di sana.
"Mantap betul drama nya."
Ingin rasanya mencincang setan ini! Gue mati matian biar Mama gak mengetahui kalau gue pura-pura pingsan, semoga aja gue gak ketawa.
"Ya Allah nak, maafin Mama."
Mama mengusap wajah gue dengan sayang kemudian mengecup nya sekilas.
"Atharrazka..." panggil Mama sedikit berteriak.
Tak lama setelah Mama memanggil nya, akhirnya cowok itu datang juga, dia mengatur nafasnya kemudian menghampiri Mama.
"Adik kenapa Ma?"
"Adik kamu pingsan, tadi katanya perut nya sakit, tetapi Mama memaksa dia untuk sekolah." ujar Mama sedikit menyesal.
"Biar Ata yang jagain Ma."
Mama tersenyum kemudian menatap wajah gue dan berjalan keluar dari kamar.
"Woy bangun, Mama udah gak ada."
Gue membuka mata kemudian duduk dan menatap wajah Atharrazka. Kalau di liat ganteng juga nih anak.
"Ngapain lu liatin gue kek gitu?"
"Lu ganteng juga ternyata."
"Oh, iya dong malahan gue lebih ganteng dari pada artis Korea..."
"Nyesel gue muji lu Bang."
"Dihh!"
"Sana lu keluar dari kamar gue, kek gak ada kamar aja lu ke sini."
"Iya sayang iya." Atharrazka langsung keluar dari kamar gue.