#01 terdahulu

2 0 0
                                    

••• ✿ ✿ •••





"Udah jam 23.15 nih ziya gak pulang?" Tanya Tara teman dekat agratha .

"Wait wait ziya pulang jam segini? Yakali gak mungkinlah" jawab agratha dengan senyum simpulnya.

Dia sudah lama berada didekatku walaupun aku sama sekali belum ada status apa apa dengan agratha. Ummm sekitar satu tahun kita menjalani hubungan tidak jelas ini.

Dia seperti kupu kupu hinggap dan pergi, lalu datang lagi membawa banyak keindahan.

Tapi menurut ku enjoy ajalah namanya juga jaman sekarang status gak penting , yang penting hubungannya yang awet.

Ya namaku ziya florensha sering dipanggil ziya dan dia agratha , aku tidak tau tentang hubungan kami ini yang aku tau dia sering bersikap manis bahkan selalu memanggilku dengan sebutan "by" jika di kolom chat .

Kita sering banget telat masuk kelas pertama dan kena hukuman bareng . Tapi sampai sekarangpun aku masih belum tau pola pikir lelaki menurut ku itu hal yang rumit,

bahkan gak penting untuk dipikirkan yang paling penting adalah masa SMA adalah masa bahagia bahagianya bersekolah.

Memang hampir setiap hari aku pulang larut karena harus berkumpul bersama teman teman sepertongkrongan dan disana ada agratha.
Beberapa bulan ini agratha jarang ikut hanya sesekali kukira memang dia sedang ada problem di rumahnya .

Jadi aku tidak terlalu peduli  , Kami biasa nongkrong di perempat jalan menuju stasiun kota baru kami hanya memesan kopi dan sisanya kita hanya bermain kartu terkadang bercerita tentang anak anak disekitar dan tertawa.

Terkadang bercerita dengan mereka memang sering lupa waktu.

"Udah jam setengah 12 aku pulang dulu ya" pintaku kepada teman teman dan agratha.

Sebenarnya aku ingin sesering mungkin dirumah karna terkadang aku sangat lelah dengan sekolah

hanya ingin istirahat namun tidak akan pernah tersampaikan karna setelah sekolah sehabis mandi pasti mereka langsung menelfon dan menyuruhku untuk datang .

Aku adalah type orang yang sangat menghargai perasaan teman dan tidak bisa menolak

"Baru jam segini ziya, mau dianter gak nih?" Jawab agratha

"Ah gausa gua ngedriver aja  , makanya kalo mau nganter pulang , jemput ya lain kali hahahaha".jawabku dengan wajah lelah

"Yaelah biasanya juga gua yang jemput lu, tapi sekarang masih males pulang , ati ati ya ziy" jawab agratha spontan.

Aku langsung memesan driver sembari menunggu didepan parkiran caffe ini.

Setelah driver datang aku segera ingin pulang rasanya memang lelah harus meng"iya"kan apa yang tidak kita mau .

Terkadang aku sampai tidak dipedulikan oleh papaku sendiri karna pulang larut .

Padahal kalau aku nongkrong selalu berbau positif gak pernah ke arah negatif kami hanya ngopi dan bercerita .

Memang salah tetapi aku belum bisa keluar dari kebiasaan ini , lelah itu pasti tapi aku berharap aku bisa keluar dari lingkup ini dan berdamai keadaan didalam rumah.

Terkadang yang membuat aura negatif di rumah adalah aku sendiri, mamaku selalu membelaku sedangkan papaku selalu menyalahkanku dan akhirnya mereka berdua pun sering bertengkar.

"Ya Tuhan aku ingin keluar dari kebiasaan ini. Dan membuat suasana rumah menjadi tempat pulang sebenarnya aku ingin menjadi anak yang disayang papa lagi".sepanjang jalan aku bergumam seperti itu memang aku sangat ingin menjadi putri kecil papa lagi tidak membuat kericuhan dirumah dan menjadi anak yang penurut

apa ini faktor teman?

Apapun itu sekarang aku sedang berusaha .

***

Sesampainya didepan gapura perumahan graha inside aku seperti melihat ada 1 truk tertutup besar di sebelah rumah .

Dulu rumah itu adalah rumah sahabat kecilku sudah lama kosong setelah pembeli rumahnya pindah dan kosong kembali ,

"hmm bakal punya tetangga baru lagi" gumamku dalam hati .

Setelah sampai dirumah mama selalu menungguku diruang tengah sembari melihat televisi aku tau mama lelah karena seharian bekerja.

Papa sudah tidak bekerja karena sudah pensiun sejak 2tahun terakhir .

Dan lebih sering menghabiskan waktu menjaga tanaman mama yang dibelinya setiap Minggu dan sering pergi ke surau untuk sholat berjamaah

padahal dari segi keluargaku saja memang sangat religi , memang hanya aku yang sering mendapatkan celaan dari tetangga .

Kakak ku sudah menikah dan punya keluarga mereka tinggal di pertengahan kota mereka sering kerumah jika papa menelfon.

Karna kakak ku sama sama perempuan kesuksesan dan beban untuk membuat keluargaku bahagia adalah aku.

Aku adalah satu satunya harapan mereka untuk sukses dan menunda pernikahan dahulu karna kakakku menikah setelah bekerja setahun sesudah dia lulus kuliah ,

untung saja kakakku mendapatkan suami yang sangat perhatian bahkan rela melakukan apapun untuknya .

Mereka sudah mendapatkan satu anak cucu satu satunya yang dimiliki papa dan mama . Dari situ juga aku sudah jarang diperhatikan karna yang nomor satu sekarang adalah cucunya

rasaku juga sudah berbeda aku sudah tidak mau dimanja bahkan diperhatikan , aku sendiri terlalu sibuk dengan kesibukan ekskul bahkan teman temanku sendiri.

Setelah mama mengomeli ku karna pulang larut lagi aku langsung bergegas ke kamar dan tidur besok aku sekolah gak mau telat lagi.

agratha Yudha , black butterfly udah lama sama dia tapi tetep gatau hal detail tentang agratha sekeluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

agratha Yudha , black butterfly udah lama sama dia tapi tetep gatau hal detail tentang agratha sekeluarga . Dia baik tapi cintanya kurang baik buat kesehatan hatiku HAHAHAH

BAHASA CINTA MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang