Ziya memang kurang akrab dengan teman kelasnya sendiri selama hampir 3 tahun sekolah disana ziya hanya mengenal satu sama lain saja untuk berteman ziya hanya berteman dengan Tara
Yang lain sangat mengenal ziya karena di tahun ke2 dia bersekolah disana ziya lolos seleksi paskibraka provinsi dan membuat satu sekolah kenal dengannya namun ziya saja yang memang bodoamat tentang masalah pertemanan.
Dan ya ditahun itu ziya sangat jarang masuk kelas karena dia dikarantina di kota Surabaya untuk pengibaran pada tanggal 17 Agustus. Maka dari itu ziya yang ditahun pertama fokus menjadi junior dan jarang bermain dengan teman kelasnya dan malah memilih berteman dengan teman ekskulnya.
Tentang ziya yang begitu akrab dengan teman sepertongkrongannnya karena dia berteman dengan Tara dan tara berteman dengan Agratha , dari situ mereka sering bareng dan sering berkumpul saat pulang sekolah.
Teman teman ziya kebanyakan dari luar sekolah , entah itu teman paskibra provinsi nya dulu atau bahkan teman yang dia dapat dari tongkrongan nya.
Ziya selalu sibuk disaat kelas 10 ziya sibuk organisasi paskibranya karena fokus menjadi junior yang patuh Sampai sampai dia tidak punya teman sekelas hanya Tara teman sebangkunya itu teman ziya .
Yang lainnya adalah teman beda kelas itupun mereka akrab karena satu ekskul. Bayangkan kalau ziya tidak ikut ekskul itu mungkin ziya sekarang hanya sendiri atau memang berdua saja dengan Tara.
***
KRING KRING KRING.....
okeyy bel tiga kali sudah berbunyi waktunya menuju kantin. Tapi sebelum ziya menuju kekantin ziya menuju meja guru yang ada didepan untuk mengumpulkan catatannya.
Ziya terkejut karena Raka juga mengumpulkan nya didepan tepat berada disampingnya ziyapun melihat nama panjang Raka dan itu tidak asing diingatan ziya.
"Kaya gak asing ya namanya itu kayak jaman kerajaan gitu" gumamnya dalam hati. Belum selesai melihat lebih jauh nama raka dia ditarik oleh Tara yang kelaparan.
Segera bergegas ke kantin yang ramai dan ziya mendengar kan saja celotehan Tara yang tidak ada habisnya.
"Ini gara gara Lo ya ziya kantin jadi kebek gini, pusing gue , udah tadi rumusnya panjang banget ini juga antrian siomaynya panjang banget Gilak aduh perut gue kroncongan banget , gara gara Lo yang lama banget tadi nyatetnya."
"Ssstt diem deh buang buang tenaga aja Lo bacot doang" jawab ziya sambil memegang i mulut Tara.
Ziya penyabar jadi situasi panas lapar dan pusing ini masih bisa dia kendalikan tidak seperti Tara yang banyak bicara , ziya hanya sabar menunggu giliran dia memesan dan tetap mengantri.
Ziya kaget bukan main Raka yang langsung berada di pinggir pakde min siomay dan langsung mengambil siomay tanpa mengantri. Ziya pun langsung menghampiri dan mengomel.
"Eh kalo mau makan ngantri dong dikira Lo aja yang laper"sentak ziya sambil mendorong bahu Raka walaupun sama sekali tidak membuat bahunya bergoyah.
"Makanya pesen dari pagi jangan ngomel kalo gak tau ya kak" jawabnya dengan sopan tapi arogan.
"Dih emang boleh segala pesen duluan ambil duluan pas istirahat" sambil menaikkan alisnya
"Lah Lo yang sekolah disini duluan kenapa kudu tanya ke gue yang baru pindahan , buktinya gue boleh Lo aja yang gak mau tanya, makanya ya tanya dulu bukan ngebacot dulu" jawab raka sambil menarik bangku untuk duduk.
"Yauda gih nih makan gue aja yang antri " sambil menyuapkan siomay kemulut ziya yang dari tadi menyeloteh gak karuan.
Ziyapun yang tadinya ngebacot dan pas mangap langsung disuapin oleh Raka hanya terdiam dan menahan sendoknya didalam mulutnya.
"Makan sambil duduk gak berdiri apalagi sama ngomong gak baik , udah makan aja gue antri lagi" jawab raka dengan nada turun.
"Dari kecil sama aja" lanjut Raka dengan nada kecil sekali.
Ziyapun kesenangan bukan main tidak mengantri makanan dan langsung melahap sambil mengolok olok Tara yang dari tadi masih mengantri. Ziya pun melihat keposisi Raka yang ikut mengantri dibagian paling belakang.
Tara pun dengan mata sinis dan dia menyodorkan jari tengah untuk teman yang seperti ziya ini. Bisa bisanya Tara yang kelaparan malah ziya yang makan duluan. Ziya pun membalas seruan jari tengah sambil melontarkan lidah kedepan .
"Heh anak paskib gaboleh gitu ih" saut Ayya menurunkan tangan ziya .
"Dih Dateng Dateng tuh bismillah assalamualaikum" kata ziya kearah Ayya.
"Assalamualaikum Bu PPI " sapa anggun dari Ayya dengan nada terpaksa.
"Waalaikumsalam Ayya wakil ketua umum II ku" jawab ziya
" GILAK MASIH INGET LO KALO GUE WAKETUM II? tanya Ayya sambil duduk dikursi samping ziya dan makan soto.
"Gak jadi inget deh gue lupa lagi" jawab ziya senyum meledek Ayya.
"Ih beneran ziya Lo tuh udah lupa banget sama paskib , udah mau setahun Lo gak ambil alih sama sekali lama lama gue aja deh yang jadi waketum 1 " celoteh Ayya sambil meminum es jeruk .
"Eh eh Hiatus belum tentu turun jabatan ya sebelum ketum nya bilang kalau gue turun" elak ziya sambil makan siomay.
"Ah bodoamat lah Alhamdulillah Lo aktif lagi bantuin gue ya capek banget gue kemarin sendirian , aslinya gue mau keluarin Lo dari paskib cuma dilarang aja tuh sama Elif" jawab Ayya blak blakan.
"Yeee punya wewenang apa Lo mau keluarin gue toh gue juga dulu berpengaruh pas masih calon anggota nilai plusnya nih ya gue banggain nama paskib karena gue ketrima pasprov" jawab ziya yang gemas melihat Ayya yang blak blakan.
"Ye sombhonnggg Dianya , iya gue juga kepikir Sampek situ kok makanya gue sering chat Lo buat nanyain kabar Lo supaya Lo nyaman lagi di paskib ziya" jawab Ayya lagi
"Gue tuh cuma pengen rehat aja karena capek kegiatan di karantina dulu terus bikin kulit gue gosong banget makanya gue perawatan dulu baru PD dilihat sama junior juga cakep" jelas ziya sambil menyedot es jeruk milik Ayya.
"Eh tapi ziya emang Lo sekarang glowup parah body Lo makin bagus , tinggi Lo bertambah sama Gilak Lo glowing banget ziya pake skinker apa btw Lo?" Tanya nya
"Air wudhu" guyonan ziya sama sekali membuat jengkel Ayya seperti biasanya.
"Yaelah dikira gue gapernah mandi gak pernah wudhu kali ya" celoteh Ayya.
Beberapa detik dari Ayya menanyakan skinker milik ziya , Tara pun segera duduk dan mengomel
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHASA CINTA MAHESA
Romansajika kamu ingin melihat cinta , lihatlah mata mahesa