#04

771 67 1
                                    


"MWO!?" Ternyata semua member menguping percapakan Jaehyun hyung dengan Haechan dan Renjun.

"SYUUTT!!!! Kita semua bisa ketahuan kalau seperti ini,jangan berisik!!!!" Bentak Haechan.

"YA,YA,YA! Beraninya kau membentak para hyung." Johny hyung menatap galak Haechan.

"Ani,a-aku tidak bermaksud seperti itu hyung." Haechan gelagapan menjawab.Di wajahnya tersirat kalimat bersalah.

"Wahh,Jinjja daebak,berarti Jaemin anak seorang idol." Winwin masih merasa speachles.

"Sebaiknya kita menjauh dari depan kamarnya Jaemin sebelum ketahuan." Taeyong hyung mengingatkan,jadilah kami pindah berdiskusi di meja makan.

"Siapa seorang idol yang sudah menikah tapi masih populer?" Yuta hyung terlihat men-scroll handphone-nya tak sabaran.

"Setidaknya jika Appanya berumur 40 tahun,itupun jika ia menikah usia 20 tahunan." Jungwoo hyung berargumen.

"Tidak ada idol yang menikah usia 20 tahun dan memiliki anak dan juga masih aktif berkarier,kalau aktor ada." Ten hyung terlihat pusang menatap layar gadjetnya yang tak menghasilkan pencarian yang memuaskan.

"Kalian yakin tidak salah dengar?" Doyoung hyung manatap curiga Haechan dan Renjun.

"Wahh,seru sekali,kalian sedang mendiskusikan apa?" Belum sempat Haechan menyela kalimat Doyoung hyung,Jaemin sudah keburu keluar bersama Yoojin hyung.

"Kami....sedang mendiskusikan gerakan dance." Kun-ge sigap menjawab,walaupun terlihat mikir di awal.

"Memangnya kita akan tampil di mana jadi mendiskusikan gerakan?" Kini Jaemin sudah duduk di  kursi samping Jeno.

"Hyung...aku lapar." Rengeknya dengan wajah pucat.

"Aigoo uri Nana sudah lapar,mari kita sarapan." Dery hyung memecah suasana canggung tadi.Dan beberapa member mulai sibuk menyiapkan peralatan makan.

"Jeno-ya,kalian tadi membahas apa?" Jaemin masih tidak puas dengan jawaban para hyungnya tadi memilih bertanya pada bestie di sampingnya.

"Seperti yang Kun-ge tadi,kami membahas dance,Na." Jeno segera berlalu ke dapur setelah mengusak pelan kepala Jaemin.

...

"Kami berangkat dulu,Na."

"Istirahat yang cukup."

"Jangan lupa minum obatnya." Kurang lebih seperti itulah pesan-pesan para member sebelum pergi meninggalkanku bersama Jaehyun hyung di dorm.Manager hyung ikut pergi bersama para member,ia juga sibuk.

"Aku pergi dulu,jangan lupakan pesan para member,aku tidak ingin bertanggung jawab atasmu nanti." Ternyata Jaehyun hyung juga ikut pergi.Aku yang berdiri di ruang tamu dengan keheningan yang mengungkung.Sebelum akhirnya telphoneku berbunyi.

"Appa akan datang ke dormmu." Appa berujar singkat dan padat.


    Aku memutuskan untuk rebahan di kamar,kepalaku terasa sangat berat.Padahal aku sudah meminum obat yang diberikan dokter Kang.

TING!

    Suara pintu dorm yang terbuka membuat mataku kembali membuka.Appa memiliki kartu akses dan sandi dorm,membuatnya leluasa untuk masuk ke sini.

BRAKK!

Ia membuka pintu kamarku dengan tidak sabaran.

"Na Jaemin!" Ia berujar lantang,dan segera berhambur memelukku.

"Kau tau betapa Appa mencemaskanmu." Ujarnya tepat di telingaku.

"Appa tidak perlu secemas itu,para member akan selalu menjagaku." Appa perlahan melepas pelukkannnya.

"Dasar bocah!Kau selalu membantah kata-kata Appa." Ia mengusak gemas rambutku.

"Bukannya Appa hari ini ada jadwal di varietyshow?"

"Setelah ini Appa akan berangkat,Appa hanya ingin memastikan keadaanmu." Appa menatapku dengan perhatian.

"Ceritakan kepada Appa kenapa kau bisa sakit,kau seharusnya lebih perhatian kepada dirimu sendiri,kata Yoojin kau selalu memperhatikan member terlebih dahulu sebelum dirimu.Menyiapkan makan para member padahal kau belum makan,mengurus member yang sakit sedangkan kau sendiri sudah kelelahan.Bagaimana mungkin Appa bisa mempercayaimu berada di dalam dunia ini jika kamu saja masih tidak bisa mengurus dirimu dengan benar." Appa memegang tanganku dengan kuat,seolah-olah menyiratkan betapa khawatirnya ia.

"Appa tidak ingin kejadian itu terulang lagi,Na." Tersirat sebuah kesedihan di mata Appa.

"Appa,mianhae sudah membuat Appa khawatir."

"Tidak bisakah kau berhenti,Na?" Appa melontarkan pertanyaan itu lagi.

"Aku ingin terus bersama mereka Appa,mereka adalah salah satu sumber kebahagiaanku,maka dari itu biarkan aku tetap bersama mereka." Aku berujar pelan.

...

     Appa pergi beberapa saat kemudian.Jika aku sakit Appa selalu saja cerewet.Khawatir akan banyak hal yang seharusnya biasa saja.Aku kembali merebahkan diriku.Bosan dengan segala keheningan ini,aku memutuskan membuka laman media sosialku,ingin tahu seberapa antusias sijeuni dengan comeback kami kali ini.


'Ku harap ia tidak perlu ikut comeback kali ini'

'Kau ingat skandalnya beberapa saat lalu?'

'Baru debut sebentar,langsung terlibat skandal dengan lawan mainnya.'

'Aku tidak sabar dengan comeback kali ini.'

'Dengan hadirnya Mark mereka sudah sempurna,tinggal di hilangkan satu.'

'kalian juga ingat aplikasi filter yang di pakainya?'

'Aigoo,bagaimana aku lupa,filternya terlalu ekstrim.'

'Seharusnya ia memakai filter yang biasa saja.'

'Ia hanya ingin terlihat tampan,walaupun pada akhirnya terlihat menakutkan bagiku.'



Readers kesayangannya author,jangan lupa vote sama komen,oke? ><

Beautiful TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang