Reborn Aristocrat: Return of the Vicious Heiress (801- ...)

Bab 969: Berlutut di Tanah dan Memohon Pengampunan

Aroma teh memenuhi udara, yang juga menjadi lembab.

Si Yiyan mengutak-atik cangkir teh berlapis kaca yang mengkilap dan terbuat dari porselen. Itu tampak indah dan realistis.

Topeng menutupi ekspresi di wajahnya dan garis-garis tajam dan keras menyoroti fitur-fiturnya yang diucapkan.

Semakin dia bersikap acuh tak acuh, semakin sulit bagi siapa pun untuk menebak apa yang ada di pikirannya. Dia tampak agak misterius dan tidak terduga.

Wen Xinya tetap duduk di sampingnya, bibirnya yang kemerahan melengkung menjadi senyum lembut yang tampak sedikit dingin. Dia pendiam dan halus, namun tetap sopan dan tenang.

Keduanya sangat cocok satu sama lain.

Mata Duke Moville menyala dan dia dengan lembut membelai mata ular di tongkatnya, bertanya-tanya bagaimana dia harus memecahkan ketegangan suasana.

Sementara itu, ekspresi kebencian dan kecemburuan terbentuk di wajah Avrora, yang duduk di samping Duke Moville. Dia tanpa sadar menatap Wen Xinya dengan mengancam.

Ini adalah wanita yang menyebabkan saya jatuh dari Surga ke Neraka.

Aku membencinya sampai ke intinya dan berharap aku bisa melahapnya dan merobek tulang dan uratnya.

Pada saat ini, Avrora merasakan tatapan sedingin es tertuju pada wajahnya dan dia secara naluriah mengangkat kepalanya untuk bertemu dengan mata abu-abu kaca milik kakeknya.

Dia tanpa sadar menggigil dan melirik Wen Xinya. “Nona Bella, maafkan saya atas ketidaktahuan saya ketika memprovokasi dan menantang Anda untuk kontes menunggang kuda. Aku bahkan menantang otoritas Rex dengan memaksamu menggunakan token matriarkal Lucifer sebagai taruhannya.”

Setelah berbelit-belit sepanjang hari, mereka akhirnya mengungkapkan tujuan kunjungan mereka yang sebenarnya.

Wen Xinya mengambil cangkir tehnya dan menyesap teh dengan tenang alih-alih menjawabnya.

Si Yiyan melakukan hal yang sama.

Reaksi mereka membuat tubuh Avrora menegang secara bertahap.

Duke Moville tertawa dan berkata, “Avrora selalu kompetitif karena cara saya mengajarinya sejak dia masih muda. Oleh karena itu, dia bertindak tidak masuk akal kali ini. Saya biasanya membiarkannya, tetapi saya tidak menyangka dia akan berakhir menyakiti Nona Bella dan dia bahkan begitu berani mencuri stempel Keluarga Moville untuk menyegel dokumen yang tidak seharusnya dia miliki.”

Permintaan maaf Avrora membawa mereka ke topik utama dengan cara yang tidak mendadak.

Merasa sedikit canggung, Wen Xinya tidak punya pilihan selain mengatakan, "Maafkan ketidaktahuan saya, tapi saya tidak mengerti apa yang Anda maksud, Duke Moville."

Meskipun dia tahu bahwa Avrora adalah orang yang mencap dokumen itu dan memalsukan tanda tangan Duke Moville, dia jelas tidak akan mengungkapkannya secara terbuka. Dia harus berpura-pura bahwa dia menganggap dokumen itu disegel oleh Duke Moville sendiri.

Karena Duke Moville sudah membicarakannya, dia harus terus menjelaskannya. “Karena Avrora memaksamu untuk bersaing dengannya dan bahkan menggunakan dokumen transfer hak istimewa Keluarga Moville sebagai taruhan, ini semua salah Avrora karena mengambil tindakan sendiri. Dia adalah orang yang mencuri prangko dan mencapnya ke dokumen. Saya baru mengetahuinya di lain waktu.”

Itu bukan pertama kalinya Duke Moville berkomunikasi dengan Si Yiyan dan Wen Xinya dan dia tahu bahwa keduanya licik dan licik. Dia sama sekali tidak yakin mendapatkan dokumen itu darinya.

Namun, dia harus mendapatkan dokumen itu kembali.

Ada banyak perebutan kekuasaan antara keluarga aristokrat, yang sering berhadapan satu sama lain.

Sebagai salah satu bangsawan paling terkenal, ia memegang kekuasaan, kebanggaan dan otoritas.

Namun, dia sudah kehilangan sebagian besar kekuatan yang diturunkan oleh leluhurnya.

Oleh karena itu, selama beberapa tahun, ia telah menginjak kulit telur di sekitar masyarakat kelas atas.

Namun... Avrora yang konyol benar-benar menggunakan kepemilikan dan bukti kekuasaan mereka yang berharga sebagai taruhan untuk taruhan antara dia dan Wen Xinya.

Jika berita tentang itu menyebar ke orang lain, mereka akan menderita pukulan besar.

"Ah!" Wen Xinya menjerit ngeri, seolah dia benar-benar tidak percaya. “Nona Avrora benar-benar melakukan hal yang keterlaluan. Ya Tuhan… tidak bisa dipercaya.”

Dia menolak untuk mengatakan hal lain.

Avrora menggigil tidak nyaman seolah-olah dia ditusuk oleh sejuta jarum.

Menundukkan kepalanya rendah, dia menelan harga dirinya dan berkata, "Saya bertindak tidak pantas sebelumnya dan menjadi orang berdosa besar."

Dia mengatupkan rahangnya dan berlutut di depan Wen Xinya sebelum memohon. “Nona Bella, tolong kembalikan dokumen itu ke Keluarga Moville. Kami akan sangat berterima kasih padamu.”

Pada saat ini, dia siap untuk pergi keluar hanya untuk mendapatkan kembali dokumen itu, terlepas dari apa yang diperlukan.

Alasannya adalah ... satu-satunya cara untuk kembali mendukung Duke Moville adalah dengan mendapatkan kembali dokumen itu.

Itulah satu-satunya cara dia bisa menghindari nasib menjadi wanita yang menyedihkan dan kotor.

Sangat terkejut, Wen Xinya segera berdiri dan menghindari Avrora. Dia kemudian melompat ke pelukan Si Yiyan dan berkata, “Nona Avrora, Anda menempatkan saya di tempat. Bangun, cepat!"

Si Yiyan melirik Avrora dan mengerutkan kening tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Duke Moville meliriknya dengan santai, tidak mengungkapkan pendapat apa pun tentang tindakan Avrora.

Baginya, berlutut bukanlah masalah besar selama mereka bisa mendapatkan kembali dokumen itu.

Namun…

Dia mengalihkan pandangannya ke Si Yiyan. Dia bisa tahu dari sikap mereka bahwa mereka jelas tidak membelinya.

Avrora memohon. “Nona Bella, saya tahu saya salah, tetapi saya bersedia membayar berapa pun selama Anda setuju untuk mengembalikan dokumen itu.”

Ya, berapa pun harganya!

Avrora mencengkeram roknya erat-erat, diliputi perasaan sengsara dan terhina. Dia adalah Avrora, cucu perempuan favorit Duke Moville dan subjek kecemburuan semua orang.

Dia tidak pernah menyangka bahwa suatu hari dia akan berlutut tanpa malu-malu di depan wanita Cina yang dia benci.

Semuanya tampak seperti mimpi buruk. Namun, dia tidak punya pilihan selain melakukannya.

Itulah satu-satunya cara dia bisa mendapatkan kembali dokumen itu. Karenanya, dia tidak bisa membiarkannya pergi.