Chapter 1 - Sick

1K 131 71
                                    

Raven POV

Gue ini mahasiswi sibuk. Super duper sibuk.

Satu, karna kuliah gue sangat padat. Gue ambil full sks dari semester 1 sampai sekarang semester 4. Gue soalnya nargetin lulus 3,5 tahun aja. Pokoknya gue ga mikirin hal lain selain lulus cepet. Pacaran? Em, gak dulu deh.

Dua, gue bekerja part-timer sebagai desainer grafis yang mengharuskan gue di depan komputer mulu selama gue kerja. Bahkan nyentuh hape aja gue jarang. Gue bekerja sambilan gini ya biar bisa beli barang yang gue suka plus sisanya gue tabung buat masa depan. Gue ini pengikut aliran miss independent gitulah.

Yakin gue pagi kuliah, malam bekerja.

Dan gue akhirnya ambruk.

Ambruk yang bener-bener ga ngenakin, karena sepertinya saraf tangan gue cedera gara-gara gue 8x24 jam memegang mouse terus-menerus! Belum lagi pas gue ngerjain tugas kuliah yang aduhai itu.

Shit, shit, shit! Kenapa ga pas liburan aja sih gue begini?

Gue pun memutuskan untuk ke dokter karena tangan kanan gue dari semalam kesemutan plus sakit.

Dan loe tau ga? Antrian dokter di rumah sakit itu puanjang. Ngeri banget dah.

Gue duduk bersama pasien lain di depan pintu dokter saraf.

By the way, ada nama dokternya di dekat pintu, Dr. Allesia Summer.

Not bad lah namanya. Tapi sepertinya gue pernah denger namanya gitu deh. Kapan ya?

Saat gue lagi berpikir keras, nama gue pun di panggil setelah sekian lamanya. Akhirnya gitu kan!

Gue pun di cek tensi dulu sama suster yang berjaga di situ. Sambil nunggu pasien sebelumnya yang belum keluar dari ruangan si dokter.

Dan ketika pasien sebelumnya keluar, gue pun masuk dan tau ga, dokter itu memegangi kepalanya seakan pusing dan capek. Mungkin karena saking banyaknya pasien yang ga habis-habis kali ya.

Gue pun lalu duduk dan saat dia menurunkan tangannya serta menegakkan tubuhnya, gue sumpah kaget. Bukan karena apa, tapi yakin deh, ni dokter cantik parah! Livy Renata pun lewat.

Gue taksir umurnya belum ada 30 tahun dan mungkin masih single.

Dia lalu melihat data gue dan alisnya sedikit mengerut. Hmm.

"Raven... Elliot?", dia membaca nama gue dengan suaranya yang bagi gue terdengar sexy.

Oh my God.

Gue entah kenapa malah deg-deg an ketika dia manggil nama gue.

Dan saat dia melihat gue, dia seperti terkejut gitu dan gue?

Well, gue seakan tersihir sama dia on the spot! Spechless ga karuan!

Ni cewek sumpah cantiknya kebangetan!

Kulit putih dengan make up flawless dan rambut panjangnya yang nampak halus serta bersinar. Yakin deh dia ngerawat tubuhnya banget. Plis deh, dia itu dokter. Pastilah jaga badan.

Dan gue yakin kalau gue terpesona.

"Ehem...", dehaman dia pun membuat mulut gue yang daritadi terbuka pun langsung menutup. Gue sedikit malu juga ketauan ngeliatin dia.

Dia pun lanjut bertanya, "Bagian mana yang sakit?"

"Ah ini dok, tangan kanan saya"

"Angkat tangan kanan kamu ke atas", suruhnya.

Dan gue pun mengangkat tangan gue gitu walau agak menahan sakit.

Eh dia langsung menulis sesuatu seperti resep obat gitu dan berkata, "Jangan gunain tangan kanan kamu selama semingguan ini dan ga usah stress berlebih"

Fall Into MeWhere stories live. Discover now