Raven POV
Hari Sabtu.
Gue masih mager di kamar karena dari Ju'mat kemaren gue emang fokus nyembuhin tangan gue biar Senin gue bisa masuk kuliah.
Ini udah 2 hari setelah gue periksa ke dokter sialan yang ternyata adalah pacar Daddy gue sendiri setelah dia mengenalkannya pas makan malam hari itu. Grr.
Kira-kira umur si dokter berapa ya? Selisih banyak donk kalau dia di bawah 30 tahun dan Daddy sendiri 43 tahun.
Lagian mereka ketemu di mana coba? Resto Daddy? Atau di rumah sakit tempat si dokter bekerja? Bodo amat lah. Ngapain juga gue pikirin!
Ini udah jam 11 siang lebih dan gue akhirnya memutuskan untuk mandi. By the way tangan kanan gue udah ga kesemutan lagi dan gue tersenyum gitu karena obatnya mujarab say.
Maybe besok udah gapapa kali ya gunain tangan kanan asal ga berlebihan. Hahaha, seneng gue anjir.
Sehabis mandi, gue pun ke bawah dan nemuin cupcake berbagai rasa dan warna gitu di kulkas. Gue pun langsung melahapnya karena lapar.
Tumben juga Daddy buat ginian.
"Enak?"
Dan seketika gue pun tersedak mendengar suara orang tersebut di rumah gue!
UHUK UHUK.
"Are you okay? Minum gih", sarannya terlihat khawatir.
Gue pun langsung minum air putih dan masih berdebar karena kaget.
"L-loe ngapain di sini?", tanya gue melihat si dokter.
"Praktek membuat kue tadi sama Daddy kamu"
Njir, jadi cupcake ini buatan dia! Udah makan 2 pula gue. Ish. Bisa di muntahin trus balik jadi cupcake lagi ga sih?
"Trus Daddy ke mana sekarang?", tanya gue ga melihat sosok Daddy.
"Dia pergi barusan ke supermarket"
"Trus elo ga pergi sekalian?"
Dia pun mengernyit, "Ngusir nih?"
"Begitulah"
"Hmm, segitu ga sukanya ya sama aku?", tanyanya benar-benar to the point.
"Harus gue bilang lagi kah biar jelas?", gue pun menyeringai. Ngikut dia biasanya gitu ke gue say.
"Ga perlu sih. At least...katakan apa alasannya kamu ga suka sama aku?", dia balik menyeringai anjir.
"Udah jelas kan loe...nyebelin", gue pun melihat dia yang hari ini makai kemeja coklat muda tipis dan jeans ketat yang so perfect dia pakai.
Yakin dia cantik dan pantatnya super sexy kalau pake jeans ketat gitu. Dan itu menyebalkan bagi gue yang ga kuat iman ini melihat cewek cantik dan bohay.
"Nyebelin karena?", tanyanya sedikit mendekat.
"Karena loe...", mata gue pun makin jelalatan ngeliatin dia! Duh, iman di mana ini?
"Karena aku?", dia sumpah pengen tau kenapa gue ga suka dia!
Fuck, gue sepertinya ga bisa lagi menahan si iman.
Entah kenapa naluri cewek nakal di diri gue udah ga bisa gue tahan. Gue pengen menggoda dia dikit. Gak, bukan dikit tapi gue pengen banget godain dia!
Gue pun maju dan tangan kiri gue refleks menyelipkan rambut ke belakang telinganya dan berkata pelan sambil menatap matanya, "Karena loe...cantik banget"
YOU ARE READING
Fall Into Me
RomanceApa ya deskripshit-nya? Yang jelas gitu deh, somplak, haha (Woman x Woman)