૪ ִֶָ ࣪𖥻 ✸ Kumpulan Cerita Dari Class Sastra Pada Task 2 ini , Yang Bergenre Romance & Fantasi , Selamat Membaca Dan Berikan Dukungan Nya Untuk Class Sastra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku melangkah memasuki koridor kampus sambil membawa beberapa buku yang aku gunakan untuk mengikuti kelas sebelumnya, aku berjalan menuju supermarket yang tepat berada didepan kampusku. Sesekali melihat ponsel yang berada didalam genggamanku, menunggu adanya sebuah pesan dari taksi pesananku sepuluh menit yang lalu.
Sesampainya di supermarket, aku mengambil beberapa minuman kaleng dan juga makanan ringan. Setelah membayar, aku duduk didepan bangku yang tersedia, membuka satu kaleng minuman dan membalas beberapa pesan.
Saat hendak meneguk minuman kaleng ku, aku dikejutkan oleh sebuah suara didekat telingaku.
"Hai Davi."
Aku sontak tersedak minuman ku dan menatap seseorang yang memanggilku tadi, "Kamu ingin membunuhku, Sil?"
Gadis manis itu tertawa lepas didepanku, lalu duduk dibangku sebelah bangku milikku.
"Jangan marah dong, masa udah satu setengah tahun belum terbiasa juga sih, Dav."
Aku mendengus mendengar ucapannya, "Perlu diingat jika kamu selalu datang tiba-tiba."
Dia mempoutkan bibirnya, ah sangat menggemaskan sekali.
"Kamu udah aku cari kemana-mana gak ada tau." ujarnya dengan bibir yang tetap mengerucut.
Aku terkekeh melihat wajah manisnya, "Gak usah kaya gitu bibirnya, gemes tau gak?"
Dia tersenyum saat aku mengatakan, dirinya manis. Senyumannya benar-benar mengalihkan duniaku.
"Davii, mau main ke taman bermain? Tadi aku lihat didekat pertigaan rumah mu sedang ada karnaval!! Ayo kesana!!!"
Aku lagi-lagi tertawa dibuatnya, oh tuhan tolong aku, dia begitu membuatku jatuh.
"Ayo, mari kita kesana dan bermain."
"Marii!!"
— —
Lagi-lagi aku merapikan rambutku, dengan sesekali merapikan pakaian yang aku kenakan untuk pergi ke karnaval bersamanya. Aku melihat arloji ku, jam menunjukan pukul 18.48.
Aku segera turun kebawah, berpamitan dengan kedua orangtuaku. Dan memakai sepatu lalu bergegas pergi ke pertigaan dekat rumahku untuk menemui dia yang sudah menunggu disana.
Kedua sudut bibirmu tertarik, melihatnya yang sudah melambaikan tangan digerbang masuk karnaval. Dengan sweater berwarna merah marun, menambah kesan kecantikan pada dirinya.
