Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
"Mami! Kuma kencing disepatuku!"
"Mami, Sweater ku dijadiin kain lap oleh Ningning!"
"Mami, dalaman ku mana?!"
"Mami! Ningning ngambil dalaman punyaku!"
"Pinjam! Pelit amat sih sama saudara sendiri!"
"Tidak boleh! Nanti dalaman ku longgar gara-gara kamu. Pinjam punya mami aja sana!"
"Pinjam bent-KYAAH YIREN JANGAN TARIK RAMBUTKU!
"BODO AMAT! BALIKIN DALAMAN KU!"
"PINJAM BENTAR! NTAR PULANG SEKOLAH AKU BALIKIN! PELIT AMAT SAMA ADIK SENDIRI!"
"MAMIIII."
Prang!
Jennie yang sedang masak didapur, langsung melemparkan baskom dan pisau yang dia pegang. Dia lalu menggeram kesal.
Selalu saja begini tiap hari. Yiren dan Ningning memang tidak bisa akur. Kedua anak perempuannya itu selalu ribut dimanapun dan kapanpun.
Menghela nafas kasar, Jennie segera beranjak menuju lantai atas. Dia lalu menatap kamar Yiren yang pintunya terbuka lebar.
Jennie mengernyit. Suara ribut itu terdengar dari dalam sana.
Jennie langsung masuk dan seketika langsung naik darah melihat kamar Yiren yang luar biasa berantakan. Dan dilantai, terlihat Yiren & Ningning guling-gulingan sambil menjambak rambut satu sama lain.
"Dasar pelit! Aku cuma pinjam bentar! Nanti pulang sekolah aku buka lagi." Ujar Ningning kesal.
"Tidak bisa! Kemaren kau pinjam punyaku dan aku tidak bisa memakainya lagi. Harusnya kau sadar tubuhmu itu gendut!" Ningning yang tidak terima dikatai gendut oleh kakaknya sendiri, langsung tambah emosi. Dia menjambak rambut Yiren dengan beringas.
"AKKKH SETAN! MAMIIII."
Jennie yang sudah puas melihat adegan didepannya, langsung menarik tangan Ningning yang sedang menindih Yiren.
"Berantem sekali lagi, kalian mami coret dari silsilah keluarga!" Ancam Jennie sambil berkacak pinggang menatap kedua putrinya.
"Tapi ini salah Ningning! Dia yang ambil dalaman ku seenaknya." Ningning mendelik.
"Tapi aku kan cuma pinjam bentar mi." Jennie memijit kepalanya pusing.
Ada yang mau anaknya? Jennie akan kasih gratis.
"Sudah-sudah. Ningning, ikut mami." Yiren & Ningning saling menatap tajam satu sama lain.