"Jung. A-aku hamil." Senyum di wajah tampan Jungkook muncul. Ketika, Jisoo mengatakan sebuah pernyataan yang membuatnya begitu bahagia.
"Jungkook, Aku hamil!!."
"Iya, iya Noona, Aku tidak tuli. Aku mendengarnya." Ucap Jungkook sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Jadi?."
"Eum, mau bagaimana lagi?. Jika sudah seperti itu jadinya, maka yang akan kita lakukan adalah---- apa yah?." Tangan Jisoo begitu gatal ketika mendengar pelantunan super duper mengesalkan yang keluar dari mulut kekasih nya itu.
Pletak.
"Aduh!. Sakit, Noona!." Jungkook meringis, memegangi kening nya yag baru saja di jitak keras oleh Jisoo.
"Jung. Aku serius!. Aku tidak sedang bercanda jika Kau ingin tahu!."
"Kalau begitu, jangan beritahu Aku Noona, karena Aku tidak ingin tahu." Kali ini Jisoo tak mengubris, dirinya benar-benar pusing saat ini. Tak ada niatan untuk meladeni candaan Jungkook, ini bukan waktu yang tepat untuk bermain-main!.
"Aku akan pergi saja!. Tak ada gunanya berbicara dengan diri Mu!." Tekan Jisoo serius, yang kemudian berjalan, menjauhi Jungkook yang kini mengejar diri nya, berusaha untuk menyamakan langkah keduanya, serta suara khas milik Pria itu yang tak henti-henti nya memanggil Jisoo.
"NOONA. NOONA, hei. Tunggu dulu, dengarkan Aku dulu Noona. DENGARKAN AKU DULU!."
Grep.
Dalam satu kali tarikan, Jungkook meraih pergelangan tangan Jisoo, menarik kuat tangan wanita nya, lalu membawa tubuh Jisoo merapat dengan dinding tembok yang ada di sana. Serta mengunci pergerakan wanita itu.
"Lepaskan Jung!." Jisoo memberontak, walaupun ia tahu. Itu sama sekali hanyalah tiupan angin. Kekuatan Jungkook, jauh lebih berkali-kali lipat dari nya. Hingga rasanya, sungguh mustahil jika ia kembali memberontak. Karena, semakin dirinya memberontak, semakin kuat pula Jungkook mengunci pergerakan nya.
"Jungkook, mmphhh."
"Sssht. Diamlah Noona." Jungkook membungkam bibir Jisoo dengan menggunakan bibir nya. Hingga membuat puluhan pasang mata yang ada di sana memperhatikan keduanya. Mereka menjadi pusat perhatian sekarang ini!.
Jisoo berusaha memberontak, memukul-mukuli dada bidang Jungkook, berharap agar lekaki itu mau berhenti. Bukannya ia menolak perlakuan Jungkook padanya. Tapi, sungguh saat ini ia kehabisan pasokan oksigen, ketika Jungkook sama sekali tak membiarkan nya untuk mengambil ataupun mengatur nafas sedetik saja!.
Ditambah lagi dengan para orang-orang yang ada di sekitar mereka. Kini, menatap mereka dengan tatapan.....menjijikan. Oh, demi Tuhan!. Jisoo benar-benar malu sekarang!. Bagaimana mungkin keduanya berciuman di tengah keramaian seperti ini?!.
"Jungkook huh!!. hhhhh" Dengan secepat mungkin, Jisoo kembali menormalkan pernafasannya. Bibirnya bengkak, akibat ulah Jungkook.
"Bibir mu itu tidak pernah pahit ya Noona, selalu manis. Dan Aku suka itu. Sangat mirip dengan----"
"Adik tampan mu yang ukurannya tidak pernah berubah ketika kita melakukan SEX." Jisoo memotong kalimat Jungkook, sembari menekankan dengan begitu lantang nya kata akhirnya.
Jungkook sama sekali tidak perduli dan sama sekali tidak merasa malu, ketika orang-orang yang berada di sekitar mereka, kini membuka matanya lebar, serta mulut mereka yang menganga.
Tapi tidak dengan Jisoo. Ia mengumpati dirinya sendiri di dalam hati. Sungguh sangat menyesal karena mengatakan sesuatu di tempat umum seperti ini!.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐔𝐒𝐓 21+ [𝐒𝐎𝐎𝐊𝐎𝐎𝐊]
Krótkie Opowiadania𝐖𝐄𝐋𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐓𝐎 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘❀ [𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐃𝐄𝐊] Cerita ini terdiri dari 3 bagian ❤️. Tokoh Utama Pria 'Jeon Jungkook' Tokoh Utama Wanita 'Kim Jisoo' 🥇 in sookook