By : Wuzisi
.
Main Cast : JaemRen, Jisung.
Other Cast : Zhong Chenle, Mark and Haechan. Bisa bertambah..Warning🚫 : Boys Love, BoyxBoy, Gay.
Rated : 🔞🔕 18+
.
.
.
.
.
Cafetaria adalah salah satu surga bagi semua anak sekolah yang kini tengah dilanda penyakit kelaparan. Satu demi satu bahkan mungkin segerombolan siswa mulai menghampiri meja-meja tempat mereka makan yang tersedia di cafetaria sekolah. Mulai memesan makanan yang mereka inginkan, lalu memakannya seperti orang kerasukkan.
DREAM Senior High School atau D.SHS, termasuk kedalam jajaran sekolah elit di Korea Selatan. Tentunya memiliki cafetaria yang tak kalah bagus dari beberapa lestoran bintang lima diseluruh kota. Berbagai makanan tersedia disana. Maka dari itu cafetaria sekolah adalah surga kedua mereka dari kamar asrama yang mereka tempati.
Hari ini aktivitas mereka berjalan sebagaimana mestinya, istirahat makan siang adalah hal yang di tunggu-tunggu oleh semua siswa. Keadaan rusuh dengan teriakkan menjadi rutinitas setiap istirahat makan siang.
Namun, keadaan akan semakin rusuh. Apabila dimana seonggak tubuh melayang, hingga mendarat menghancurkan meja yang dimana tempat beberapa siswa menghabiskan makan siangnya. Para siswi yang melihat kejadian itu, menjerit kaget sedangkan semua siswa yang menyaksikan hal itu hanya meringis ngeri.
"Si pengecut bermulut besar." Umpatan sarkas itu keluar dari bibir tipis yang terkesan maskulin dan sexy, mengejek seonggak tubuh yang baru ia tendang hingga terlempar kearah meja siswa lain.
Na Ji-Sung
Ya, dialah yang telah menendang siswa yang terbaring mengenaskan itu hingga keatas meja yang hancur dengan ceceran makanan di sekitarnya.
Dan tanpa rasa bersalah ia pergi begitu saja, meninggalkan seonggok tubuh yang kini terus meringis kesakitan.
Dalam beberapa menit keadaan cafetaria yang tadinya ricuh, kini menjadi sepi. Mereka menahan napas, saat sosok itu membalikan badannya kembali dan menyapu pandangannya keseluruh cafetaria.
Dengan wajah datarnya ia mengatakan sesuatu yang membuat sebagian dari mereka menampakkan wajah pucat pasinya.
"Berani menolongnya.." tunjuk Na Ji-Sung, pada siswa yang tadi ia tendang.
".. maka kupastikan kalian akan bernasib lebih buruk darinya." Ucapnya dengan penuh penekanan.
Atmosfer di dalam cafetaria menegang seketika. Dalam ketakutan mereka terdiam dan menahan napas.
Hingga, saat sosok itu benar-benar menghilang barulah mereka bisa merasakan atmosfer tegang penuh ketakutan itu menghilang sedikit demi sedikit.
Beberapa ada yang masih terdiam mencerna kejadian demi kejadian, hingga teman yang lain menyadarkannya. Ada juga siswa yang kembali kekelas mereka, karena merasa tidak nyaman. Dan kebanyakan dari mereka menatap iba pada sosok yang kini masih terkapar tanpa ada satu orangpun yang datang menolongnya.
Sepertinya mereka jadi lumpuh permanen, saat melihat tatapan datar Ji-Sung menyapu seluruh penghuni cafetaria yang tadi mengelilingi kejadian itu.
Mereka tak bisa berbicara dan mendadak lumpuh dalam keadaan berdiri. Mau berbicarapun tak bisa, apa lagi memberikan bantuan atau pembelaan. Bisa-bisa mereka mati saat itu juga, karena siapa yang akan membela mereka juga nantinya. Kalau anggota tubuh Na Ji-Sung sendiri yang bergerak membabat habis sumbu kehidupan mereka.