"Eh, di mana bang Santa?"
Riki menoleh. Seseorang yang tidak ia kenal mendadak muncul. Ia harus bilang apa? Nine dan Patrick harus menjaga rumah, jadi mereka tidak di sini bersamanya sekarang.
"Dia pergi ke rumah mamanya Lin Mo."
Keyu menghela napas. "Aku baru saja dari sana. Hah, bener-bener deh mamanya itu. Masa' aku digodain. Yah, dia cakep, sih ... tapi ya ampun! Masa' aku digodain sama orang yang sudah punya anak!"
Keyu curhat gak jelas, Riki juga tidak mendengarkan. Ia terus menatap Keyu sedari tadi karena memikirkan hal lain. Wajahnya tampan sekali, pasti bagus kalau difoto dan dimasukkan ke media sosial. Bisa bikin followersnya bertambah dengan cepat! Peluang seperti ini tidak boleh disia-siakan.
"Siapa namamu?" Riki sudah memutuskan akan mengajaknya foto-foto.
"Zhou Keyu. Panggil Keyu aja juga gak apa. Eh, aku sampai lupa nanya. Abang siapa?"
Riki tersenyum lebar. "Namaku Rikimaru. Senang bertemu denganmu. Omong-omong ... bolehkah aku memotretmu besok untuk postingan instogramku?"
"Boleh aja, sih. Tapi buat apa?"
"Pengen aja."
"Besok kampusku libur, kayanya bisa."
"Kamu tahu gak spot foto yang bagus?"
"Ada taman di blok sebelah, besok aku tunjukkan."
Riki merasa hidupnya telah kembali bercahaya. "Terima kasih, Keyu!"
"Bang Santa, baksonya—loh, kemana bang Santa?"
Ada orang datang lagi. Keyu dan Riki menatap pendatang itu, rambutnya agak panjang dan memakai pakaian terusan berwarna putih. Ia menenteng sepatu hak tinggi di salah satu tangannya, berikut tas kecil yang serupa.
Keyu tidak kenal dia. Sebagai mahasiswa, ia selalu sibuk oleh tugas kuliah. Karenanya ia juga jarang kenal dengan tetangga selain mamanya Lin Mo atau bang Santa. Kompleks ini lebih dekat dengan kampusnya, jadi ia menyewa rumah seseorang sejak tiga bulan lalu melalui agen.
"Itu siapa, bang Riki?" Keyu bisik-bisik.
"Jiayuan, dia baru kembali dari tur lokal."
"Tur apaan?" Keyu kepo.
"Dia ini biduan."
"Oh, kamu Zhou Keyu bukan, ya?" Jiayuan sepertinya sudah mengenali Keyu. Mahasiswa itu mengangguk, apa yang kira-kira akan dibicarakan Jiayuan?
"Aku pemilik rumah yang kamu sewa. Kalau ada yang kurang, bilang saja. Aku bisa menyewakan rumah lain untukmu."
Anjir, diam-diam dia tajir!
"Maaf karena kita belum pernah bertemu tapi sudah bicara hal ini."
"Tidak apa-apa ... err ... "
Jiayuan mengerti keresahannya. "Jiayuan saja tidak apa. Salam kenal. Btw, kapan bang Santa balik? Aku capek banget. Hahhh. Laper lagi." Jiayuan kipas-kipas dengan tangannya. Melihat sepertinya Santa masih lama, Keyu memberanikan diri menawarkan sesuatu.
"Emmm, aku punya mi instan. Kalau kau mau, ke ... ke rumahmu yang aku sewa, bagaimana?" Tawar Keyu. Jiayuan yang baru saja melepas kalungnya tampak bahagia.
"Beneran, nih? Gapapa?"
Keyu mengangguk.
Dan begitulah, mereka pergi meninggalkan Rikimaru sendiri.
"Buset ditinggal. Dasar temen-temen palsu." Makinya pada angin yang lewat. Tak berapa lama kemudian, Santa terlihat sudah kembali dengan membawa nampan dan mangkuk bakso yang kosong.
"Udah selesai?" Tanya Riki.
"Riki ... " Santa meletakkan barang bawaannya di meja gerobak. "Kayanya aku jatuh cinta, deh."
"Sama siapa?" Riki penasaran. Selama mereka berteman, Santa tidak pernah menunjukkan tanda-tanda akan melakukan pendekatan pada seseorang. Siapa gerangan orang yang beruntung itu?
"Mamanya Lin Mo, gila cakep banget tuh orang." Tampaknya Santa sudah masuk dunia lain. Sekarang ia senyum-senyum tidak jelas, pula.
Rikimaru hanya menghela napas. Tadi Patrick dan Lin Mo sudah memberitahukan efek samping setelah bertemu si mama, bahkan Nine sampai kena. Meski begitu Santa tak peduli. Lihat sekarang apa akibatnya? Ujung-ujungnya juga halu.
"Dia sudah punya anak. Kau tidak masalah dengan itu?" Riki mengingatkan.
"Aku tidak melihat suaminya di rumah. Kalau pun ada, bisa lah ditikung." Ucap Santa kepedean. Belum-belum, ia sudah merencanakan hal yang tidak benar.
"Bener cakep banget tuh orang?" Riki sekarang jadi merasa insecure. Bisa saja mamanya Lin Mo menyaingi popularitasnya saat dia membuka akun instagram, 'kan? Tidak boleh dibiarkan! Biarkan dia tetap jadi pemain e-sports saja!
"Tapi sepertinya Lin Mo tidak suka aku jadi papa barunya. Hah." Santa curhat.
Riki kesal sekali sekarang. Udah ditinggal Keyu, Santa malah falling in love sama orang lain. Kenapa dia yang selalu dikacangin? Memangnya dia ini apa? Obat nyamuk?
"Santa, mau kulempar sandal atau kusiram kuah bakso ke wajahmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompleks Chuang
FanfictionKehidupan sehari-hari penghuni kompleks Chuang. Dari penjual baskom sampai selebgram, semuanya ada! Nothing related to real life. Read for fun! Basically main cast is debuted member, but i would think again and add the tag if i want to add others. S...