Wkwk gatau knp tbtb stuck buat nglanjutin Ex Husband, dan gue malah bikin cerita baru🤣
Gue akan usahain tamatin nih cerita secepet mungkin😂
——————————————————————
Bastian's POV
Aku memandangi langit-langit kamar hotel ini sampai bosan, Olivia merengek bahwa aku tidak boleh ikut jalan-jalan dan harus diam di kamar saja.
Dia merengek membuat diriku hanya bisa menurut saja, aku tidak tega jika juga sudah begini.
Dia terlihat cantik sekali pagi ini, melihat dia ngomel-ngomel seperti ini membuat aku semakin terpesona dengannya, "Pokoknya mas engga boleh ikut. Aku mau me time sama kak Anggun dan anak-anak."
"Engga bisa gitu dong Liv, aku mau ngapain di kamar? Aku bakalan bosen." Aku menatap matanya yang bulat itu, cantik. Semua yang ada pada dirinya membuatku terpesona.
"Ya udah kalau ngotot ikut jangan harap bisa tidur di kamar ini lagi nanti malam." Dia melotot ke arahku.
Satu kalimat yang membutku ketakutan. Aku akan diusir nanti dari kamar ini. Bukan karena aku tidak punya uang, namun aku ingin tidur bersama anak dan istriku. "Oh iya oke oke aku nurut."
Wajahnya sangat berbinar melihatku mati kutu seperti ini, ancamannya selalu membuatku menurut, aku takut kehilangan dirinya untuk kedua kalinya.
Orangku yang aku pekerjakan untuk membuntuti Olivia serta menyadap ponselnya berkata bahwa wanita itu sedang dekat dengan seorang pria.
Yang ku ketahui bernama Bagas Abdullah, entah mereka kenal lewat dari mana. Tapi jika dilihat dari chatnya mereka seperti sudah lama kenal satu sama lain.
Aku takut jika Olivia bertemu dengan masa lalunya lagi, menurutku itu akan lebih menyakitkan jika dibandingkan dia bertemu dengan orang baru.
Tidak bisa dibayangkan akan bagaimana jika Olivia kembali ke dalam pelukan lelaki itu yang benar jika dia adalah masa lalu dari istriku.
Tipikal orang yang sebenarnya labil, namun yang terakhir ini aku akan berusaha memantapkan hatiku hanya untuknya.
Aku akan menjaga hati dan tubuhku hanya untuk dirinya seorang, semoga saja aku bisa melawan godaan para jablay diluar sana yang minta dibelai! Doakan aku readers tersayang.
Semoga apa yang ku perbuat, Olivia juga akan melakukannya. Cukup yang baik saja.
Setelah pulang dari Korea, aku berencana bermaksud untuk mengajaknya untuk rujuk. Sudah beberapa kali aku mengatakan hal itu, namun entah mengapa dia selalu tidak mau membahas hal ini.
Sakit hati sebenarnya, apakah ia betah menjanda? Aku pikir tidak ada wanita yang mau menjadi janda dalam waktu yang lama.
Apa dia tidak memikirkan di masa tuanya nanti akan bersama siapa? Tidak mungkin juga Rafa akan tinggal bersamanya sampai akhir hayatnya.
Pikiranku memang menjadi lebih benar ketika sudah berpisah dengannya. Kehilangannya membuat separuh dari diriku juga hilang.
Aku menyadarinya begitu kehilangannya, dia memang istimewa.
Tidak banyak yang dia lakukan untuk membuatku bertekuk lutut, bahkan dia tidak pernah bersikap romantis sama sekali kepadaku.
Untuk bertemu saja jarang, satu minggu paling hanya sekali. Aku tidak memiliki waktu banyak untuk di rumah.
Aku bahkan tidak tahu kegiatan apa saja yang dia lakukan bersama putraku, seburuk itu masa laluku.
Semoga saja dia masih mau menerimaku, aku berharap penuh. Sungguh!
Tak terasa aku memandangi langit-langit sampai mataku terpejam, sungguh bosan menunggu wanita yang sedang belanja.
AKU INGIN IKUT!!!!
———————
Author's POV
Bastian terbangun ketika langit sudah gelap, ia tertidur cukup lama kali ini.
Diliriknya jam ponselnya ternyata sudah pukul 8 malam, istri dan anaknya masih belum ada di kamar juga.
Pesannya juga masih belum mendapatkan balasan sampai saat ini, membuat Bastian bertanya-tanya. Apa yang sedang wanita itu lakukan?
Ia tidak mau berpikiran negatif tentang istrinya? Ia yakin Olivia bukan tipikal wanita seperti itu.
Sementara itu Olivia baru selesai berjalan-jalan sekitar pukul 9 malam, ia akan tidur bersama Anggun malam ini.
Dia sedang menghemat tenaganya untuk kembali mengitari kota ini, maka dari itu dia memilih untuk menghindari Bastian karena tidak ingin adu mulut lagi yang jelas akan membuang tenaganya dan membuat moodnya berubah.
Olivia memberi tahu Bastian bahwa malam ini ia akan me time di kamar Anggun.
Bastian menjadi uring-uringan karena merasa dibohongi oleh istrinya. Ingin marah namun tidak bisa, hanya bisa dipendam saja.
Malam itu Bastian tidak membalas pesan Olivia dan melanjutkan tidurnya karena takut emosinya tidak akan bisa dikontrol.
Susah payah ia merubah kebiasaannya itu, namun sekarang ia jauh lebih lebih lebih baik dari pada sebelumnya.
Membuat orang sekitarnya terkagum-kagum, Bastian menjadi pribadi yang lebih baik lagi sekarang.
Ia memang rutin untuk konsultasi dengan psikolog pribadinya untuk mengatasi sifat buruknya di masa lalu, demi Olivia.
Semoga sifat dan sikap yang ia tampilkan sekarang bukan hanya kedok, namun betul-betul ia berubah sepenuhnya menjadi lebih baik.
Betul jika kehilangan seseorang mampu merubah pribadinya.
Namun Olivia sampai saat ini masih belum menyadari, hanya sedikit. Menurutnya hanya sedikit perubahan yang bisa ia rasakan.
Lagi pula ia juga tidak berpikir akan kembali lagi hidup bersama mantan suaminya itu.
Ia masih betah sendiri, dan juga Rafael sudah cukup untuknya. Lebih dari cukup.
Bukan sombong atau bagaimana, uang sudah lebih dari cukup. Rumah juga sudah ada, ia tidak ingin membuat kesalahan kedua kalinya.
Rafa berhak untuk bahagia!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Husband (REVISI)
RomanceMenceritakan tentang kehidupan Olivia setelah bercerai dengan suaminya, Bastian. Dan bagaimana ia menjalani kehidupannya sebagai orang tua tunggal yang berjuang keras demi anaknya. Warning : Alur maju-mundur Dibuat tgl : 10-05-2021