╭─━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━─╮
𝐌𝐨𝐫𝐢𝐚𝐫𝐭𝐲 𝐍𝐨 𝐏𝐚𝐭𝐫𝐢𝐨𝐭╰─━━━━━━━━━━━━━➤ 𝐈 • 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭 𝐃𝐞𝐚𝐥─╯
𝐊𝐀𝐁𝐔𝐓 𝐓𝐄𝐁𝐀𝐋 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐓𝐔𝐏𝐈 𝐏𝐄𝐌𝐀𝐍𝐃𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍.
Aura dingin menusuk tulang, merindingkan bulu kuduk. Laut berombak teratur terselami ikan, karang, vertebrata air lainnya yang belum terperangkap jaring nelayan hari itu. Di pukul 04:00 dimana makhluk hidup semestinya tidur tergoda alam mimpi, keadaan di pelabuhan anehnya lebih rusuh ketimbang biasa.
Sekilas beberapa orang berjas mencuat dari kabut tebal. Bolak-balik menambatkan tali perahu ke tiang penyangga. Bersama mereka menurunkan muatan ke suatu gudang sempit. Waspada ketahuan, sekotak dagangan berlambang 'Morphius' masing-masing diangkut erat supaya tidak hancur tersenggol.
Perihal opium amoniak alias candu morphine.
Di sisi lain, waktu yang sama, ratusan kilometer menuju rumah terlantar-- sebuah latar berbeda. Rongsokan sampah berkumpul menyeruakkan bau busuk tidak mengenakkan di pinggir. Atap yang miring, dinding bekas kehitaman, sekadar gedung terbuang sejak belasan tahun silam.
Lantai kayu berderit nyaring terinjak bapak bertopi. Menggenggam sekantung koin, dia menaiki tangga yang terhubung ke lantai atas. Raut masamnya lebih ceria mendapati lelaki berjubah hitam menunggunya sabar. "Tolong balaskan dendamku..." mohonnya berlutut teruntuk Raja Kriminal.
Netra semerah wine mengkilap di bawah cahaya bintang. Separuh wajah tirus tersorot sinar rembulan purnama, memberitahu siapa gerangan tokoh bergelar 'Raja Kriminal'. "Saya, William James Moriarty, menerima permintaan anda." Bermahkota kuning tersenyum lembut.
"Anakku... diperdaya kelompok bandar narkoba. Tuanku, aku siap membayar banyak asalkan kau membantu," ucapnya menyodorkan receh bergemerincing.
Seribu ide cemerlang langsung merasuki seisi sel otak William. Siasat berupa menjebak, atau pembunuhan tertutup sudah terencanakan di pikirannya. Melirik gelap angkasa, William berujar, "Saya mengerti." Sempat konsultan menginterogasi, "Apa anda memiliki daftar orang yang--"
Belum sempat menyelesaikan kalimat, terdengar jawaban, "Morphius."
William mengangguk mengerti. "Target ditetapkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐔𝐒𝐒𝐄𝐓 𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐈𝐒𝐄
FanfictionFaktor genetik mengakibatkan [Name] [Fullname] buta warna total. Dunianya hanya berwarna hitam, dan putih. Bahkan warna langit saja ia tidak tahu. Namun keunikan tersebut menarik perhatian seorang konsultan kriminal, yaitu William James Moriarty. P...