LAPANG DADA

1.7K 64 0
                                    

Lapang dada terkadang dipahami sebagai 'KEPASRAHAN' terhadap kezhaliman orang lain. Kemudian muncul pemikiran bahwa jika manusia harus terus memaafkan, maka kezhaliman akan kian menjadi-jadi.

Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa MEMAAFKAN BERBEDA DENGAN MENGHINAKAN DIRI.

MEMAAFKAN menggugurkan hak karena kemurahan dan kebaikan hati KETIKA MAMPU MELAKUKAN PEMBALASAN

Sedangkan TERHINA adalah tidak melakukan pembalasan karena memang ada ketidakmampuan untuk melakukannya, baik karena takut ataupun karena lemah, dan ini adalah sifat tercela.

Bisa jadi orang yang mampu membalas kezhaliman atas dasar kebenaran itu lebih baik daripada orang yang memaafkan karena kelemahannya tadi.

Allah tidak memuji manusia karena berhasil membalas kezhaliman, akan tetapi Allah memuji mereka yang memiliki kemampuan untuk membalas dan mengalahkan orang yang menzhalimi, NAMUN ia justru memilih untuk memaafkannya (QS 42:39)

Alangkah beruntungnya hamba2Nya yang hatinya mudah memaafkan....dan tidak membalas keburukan dengan keburukan.

"Disisi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih utama untuk diteguk seorang hamba selain amarah yang dipendamnya demi meraih keridhaan-Nya"
[HR Ahmad (No 6114, 6116), Ibnu Majah (4189) dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Adabul Mufrad (995) dari Ibnu Abbas]

Teruslah selalu berlapang dada dengan benar2 memberikan maaf yang tulus kepada siapapun yang telah berbuat dzalim pada diri kita

EMBUN "BAHASA HATI PART I"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang