Red

7.4K 111 8
                                    

[ MONGMIN ]

"Hyewon-aa..." Hyewon mengangkat kepalanya mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sejak tadi mengambil seluruh tatapan dan fokusnya.

Coffe shop yang selalu ramai setiap harinya kini sedang sunyi ketika malam Senin datang. Kursi tetap terisi, tapi kebanyakan manusia di sana sedang belajar atau bekerja dengan buku atau gawainya.

Terlihat hanya Minju dan Hyewon, dan beberapa pasang lainnya yang tidak bekerja atau belajar. Akhir-akhir ini semua memang sedang sibuk untuk ujian kelulusan ataupun naik pangkat di kantornya.

Malam ini terasa sejuk dan mendung meskipun langit gelap, hawa hujan yang akan lewat seperti terasa. Coffe shop dengan tema hitam coklat dengan lampu neon warm white sebagai penerang ruangan yang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk dibuat duduk lama-lama ini memang tempat biasa Minju dan Hyewon menghabiskan waktu bersama.

Entah hanya berbincang sedikit, diam sambil bermain ponsel, atau Minju yang menatap Hyewon dari tempatnya ketika Hyewon sedang tidak memperhatikan.

"Wae?" Suara lembut mengusap dasar hati Minju ketika mendengar pertanyaannya. Dia terdiam menghabiskan waktu yang terasa begitu lambat ketika Hyewon balik menatap dan berbicara padanya.

Belum ada pikiran tentang apa yang akan selanjutnya dia ucapkan, Hyewon menatap jam tangan di lengan kirinya. Jam tangan berwarna putih tulang yang sepadan dengan pakaian casual-nya malam ini. Pancaran Hyewon bahkan terlihat ketika orang lain tidak melihat dirinya, atau ketika orang lain meliriknya dari kejauhan. Bukan hanya wajah yang seperti Dewi Yunani, aura yang dirasakan orang lain ketika di sekitar Hyewon pun tidak main-main.

"Oh, ini sudah jam sepuluh malam, ya? Maaf aku terlalu sibuk dengan ponsel. Aku akan membayar dulu. Lalu mari pulang."

Dengan wajah yang bahkan tidak berubah sedikitpun, Hyewon menatap Minju dengan senyum kecilnya. Perkataan yang mengetahui maksud Minju sebelum dia mengatakan maksudnya.

Minju mengangguk, senyumnya ikut tertarik sekilas ketika melihat senyum Hyewon yang dapat menyerang hatinya dengan mudah.

Hyewon bangkit dari duduknya, tangan kanan yang tergantung saat berjalan itu dengan sengaja menaruh telapaknya di atas kepala Minju dan mengusapnya sedikit. Senyum di bibirnya semakin kentara. Sedangkan Minju hanya mampu merasakan jantungnya yang terus berdegup kencang merasakan tiap detakannya yang seperti akan melompat dari tempatnya, melihat dan merasakan yang tiap Hyewon lakukan.

Senyumnya, matanya, sentuhannya, bahkan hingga suaranya mampu membuat Minju terbang ke imaji di dalam kepalanya.

Hyewon terlalu sempurna. Tatapan matanya yang selalu mampu menyapa relung hati Minju seperti mengatakan kalau dia juga merasakan apa yang Minju pikirkan.

Minju bangkit dari duduknya dengan senyum kecil dan cantik yang menghiasi bibirnya. Menghampiri Hyewon yang sedang menaruh kartu debit hitamnya ke dalam tas kecil yang menggantung di pundak indahnya.

"Sudah?"

"Sudah, ayo pulang. Aku akan mengantarmu." Hyewon menggenggam tangan Minju dan berjalan keluar dari caffe itu. Sungguh senyum indah tanpa tahu dirinya telah memporak-porandakan hati wanita yang digenggamnya.




-





"Halo...?" Dering ponsel yang berbunyi tidak sampai tiga detik itu telah Minju angkat. Kembali, sapa suara malaikat menggema di telinga Minju.

"Ah— halo. Ada apa?" Minju tengah bersandar di atas kasurnya, membaca buku yang tidak lama dia tutup dengan cepat ketika mendengar ponselnya membunyikan suara dering telepon yang memiliki ringtone yang berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IZONE NC+ MULTISHOOT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang