Awalnya (page-1)

4 0 0
                                    

"Puas berdiam, daripada bergerak"

Hanyut rasa dalam dada.
Meluruh seperti halnya aliran air.
Menerjang atau bahkan menghantam, bebatuan sekitarnya.
Hmmm, batu itu memang tak hancur tapi kelihatannya itu sakit meski tak berdarah hehe.
Batuan itu tetap diam, andai dia bisa melawan pasti viral wkwk. Just joke.

Bayangkan saja bahwa dirimu adalah batu tersebut, di suatu sungai yang indah, ikan yang cantik menghiasi sungai itu tentunya, tetapi airnya sangat deras, dingin semacam es tapi bukan es krim, agh payah sekali.
Sungai ini sering kali di kunjungi oleh banyak manusia, maupun hewan buas di setiap weekend engg tiap hari ding, bahkan ada yang ingin bermalam disana, yap pepohonan memang menenangkan otak menjernihkan fikiran


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku ingin lupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang