⚠️24-06-2021⚠️

1.2K 108 7
                                    

THR mamah mertua sy :)

((lupa akun wp nya sksk, maap mah //sungkem))

WARN! 18+


***


Angin berhembus pelan. Malam ini adalah hari pertama musim dingin. Suhu saat ini sudah sangat dingin meskipun televisi tidak menyiarkan akan jatuhnya salju.

Seseorang memasukkan kode di samping pintu apartement. Bunyi beep kecil terdengar sebelum tangan membuka pintu. Suhu di dalam ruangan cukup dingin. Yuuji, sang pemilik kamar, masih belum menyalakan penghangat.

Ponselnya berdenting. Notifikasi pesan masuk tertera di layar depannya. Gojo Satoru, sang kekasih menanyakan apakah ia sudah sampai di rumah dengan selamat. Belum sempat jarinya berhasil membalas, telepon masuk mengganti layar yang sebelumnya digunakan untuk membaca pesan. Tombol hijau digeser halus.

"Halo ?" Sapa Yuuji sambil melepas jaket tebal yang dipakainya.

[Yuuji, kau sudah sampai ?]

Yuuji terkekeh. Padahal baru saja kekasihnya itu mengirim pesan yang sama. "Aku sampai tanpa luka apapun!" Jawabnya sedikit menaikkan nada, terlampau semangat.

[Syukurlah. Jangan lupa menyalakan penghangat, yah. Maaf aku belum bisa pulang, aku sangat merindukanmu~]

Yuuji terkekeh lagi. Ia bisa membayangkan ekspresi Getou Suguru, sahabat kekasihnya, mengerut kesal karena melihat sang rambut putih bertingkah.

"Aku juga rindu sensei. Jangan terburu-buru melakukan sesuatu, ya. Sensei memiliki kecenderungan akan terluka apabila terburu-buru." Nasihat Yuuji.

[Suguru, aku mau pulang. Yuuji-ku ini sangat menggemaskan. Aku ingin memakan— ittai! Suguru! Kau tega sekali—!]

Yuuji dapat mendengarkan suara Suguru dan kekasihnya berdebat di seberang telepon. Tawa kecilnya keluar setiap kali saat Satoru hampir kalah berdebat.

[Hiks, Yuuji, maaf. Aku belum bisa pulang..]

Sahutan 'tentu saja, bodoh! Pekerjaanmu masih menumpuk disini!' dari Suguru terdengar. Yuuji mendapat banyak tawa hari ini.

"Aku menunggumu di rumah, Satoru. Bekerjalah dengan tenang, aku baik-baik saja." Yuuji tersenyum ketika suara Satoru terdengar seperti menahan tangis.

"Pulanglah dengan cepat setelah pekerjaanmu selesai. Ah, jangan lupa bawakan aku oleh-oleh, ya! Aku dengar cokelat Prancis itu sangat lezat!"

[Aku akan bawakan saham pabrik cokel— ittai! Suguru, apa maksudmu ?!]

Yuuji tersenyum geli. Kekasihnya ini selalu berlebihan apabila menyangkut dirinya.

"Aku akan menutup telepon. Tugas kuliah hari ini cukup banyak."

[Semangat, Yuuji-ku! Hati-hati di rumah sendiri, ya ? Aku dengar banyak penguntit sedang berkeliaran di Jepang. Apa aku perlu panggilkan penjaga ?]

Yuuji menjawab agar Satoru tidak perlu khawatir. Tingkat sabuk atletik bela diri Yuuji sudah sangat cukup untuk mempertahankan diri.

[Ah, benar juga..]

Satoru sepertinya masih ingat saat ia pertama kali bertemu dengan Yuuji. Dirinya dibanting sekuat tenaga oelh si manis karena dikira orang mesum.

[Pokoknya tetap hati-hati! Hubungi aku atau Suguru kalau ada sesuatu oke ? Aku sayang Yuuji, mwah!]

SAJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang