Baca aja dulu! 8

30 16 10
                                    

Happy Reading!

"assalamualaikum" ucap Adrian berteriak di depan rumah Naila, tidak seperti biasanya kalo ini Adrian berangkat menggunakan mobil pribadinya.

"Wa alaikumsallam, eh Adrian pasti mau nyamper Naila ya.." ucap Lisa.

Kaga Tan, ini lagi mau nagih utang batin Adrian.

"Iya Teh Naila nya ada?"

"Ada tunggu sebentar ya!" Ucap Lisa lalu masuk untuk memanggil Naila.
Tak lama kemudian Naila pun keluar dengan keadaan yang memprihatinkan.

"Nak Adrian Tante titip Naila ya,tolong dijagain" Adrian pun hanya mengangguk patuh, lalu segera berangkat menuju sekolah.

Hening, selama di perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali diantara mereka sehingga mereka sampai di pemukiman sekolah. Sudah menjadi rutinitas Adrian ketika baru sampai disekolah, dengan gaya memasukan tangan ke dalam sakunya disertai dengan tatapan datar membuat para kaum hawa menjerit tak tahan.

Gantengnya minta di bawa pulang

Pesona Indonesia..

Tembak aku Adrian..

Adrian ganteng banget, gelut yuk! Dan berbagai ocehan alay dari berbagai fens Adrian.

"Ternyata gak enak ya jadi orang ganteng" mendengar ucapan tersebut Naila lantas mengangkat wajahnya menatap Adrian yang lebih tinggi darinya.

"Orang-orang jadi seenaknya suka sama gue" sambung Adrian.

"Rian standart lu tuh!" Ucap Naila tak mau kalah walaupun keadaan hatinya lagi sedih, kini tidak menjadi alasan untuk tidak berdebat dengan sobat ambyarnya.

"Gua kan make mobil Nai"

"Maksud gua muka Lo yang standart"
Meskipun dihina kini Adrian tetap tersenyum karna melihat sobatnya tersenyum walaupun yang ia tau kini Naila lagi sedih.

Skiip...

Bel sekolah berbunyi pertanda jam pelajaran telah selesai kini para murid berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing.

"Woy Naila, pulang bareng ya" ajak Adrian lalu pergi begitu saja.

Selain hobinya bikin kesel ternyata juga suka ngagetin orang yah.. batin Naila merasa jengah.

Tak lama Adrian pergi tiba-tiba ada seseorang yang tidak sengaja menabraknya dari belakang sehingga buku-buku yang kini sedang Naila pegang terjatuh berantakan.
"So-sorry" ucap laki-laki tersebut sambil membantu Naila merapikan buku-bukunya, Menurutnya Suara laki-laki tersebut sangatlah tidak asing di pendengarannya "KA Fachri kan?" Tanya Naila dan dibalas anggukan oleh Fachri.

"Sorry Nai barusan gua gak ngeliat kalo ada Lo disini" ucapnya dengan nafas terengah-engah lalu dibalas senyuman manis dari Naila" iya gapapa"

"Yaudah sebagai permintaan maaf dari gua, sekarang Lo ikut gua makan" ajak Fachri.

"Eh gak usah, tadi kan gua bilang kalo gua udah maafin lo" ucap Naila tak enak lagi pula dia juga udah ada janji dengan Adrian kalo dia akan pulang bersamanya.

"Yaudah pulang bareng gua, kali ini gak ada penolakan!" Seketika Naila bungkam di tempat.

Tak lama kemudian seseorang datang dan menarik lengan Naila membuatnya mundur beberapa langkah di belakang laki-laki tersebut "Naila pulang bareng gua" ucap Adrian, kini mata mereka saling menatap tajam mungkin jika di film-film sudah ada aliran listrik diantaranya.

Fachri maju dengan senyum menyeringai dan mendorong Adrian dengan keras sehingga badan kekarnya terhuyung ke belakang "nih ntar malem Lo gua jemput, gak usah dandan, Lo udah cantik" ucapnya sambil mengeluarkan vocher makan malam, dan menaruhnya di tangan Naila, lalu pergi begitu saja meninggalkan Naila yang masih mematung karna ucapannya.

One Heart Two LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang