SARLA

Chapter 26

Happy reading

Follow Ig:@alvnnqzlxsr_
                   @alvinna_qz.sar
                   @alq_sarlasar
Tiktok: @alv_sar

Mau sekuat apapun, sekeras apapun,
Jika Kehilangan akhirnya kita hanya bisa menangis dan terdiam menerima takdir memberi kebahagiaan.

~Sar

~~SARLA~~

Sarla berlari melewati koridor rumah sakit dengan gaun yang masih melekat di tubuhnya, air matanya mengalir tanpa di minta. ia terus berlari hingga beberapa kali menabrak orang orang yang berlalu lalang di koridor. Ia tidak mempedulikan itu semua, ia tak peduli dengan berbagai umpatan yang terlontar untuk nya serta pandangan orang orang padanya, ia terus berlari sampai ia berhenti di depan pintu sebuah ruangan dengan tangan nya bergetar ketakutan, ia membuka pintu ruangan itu perlahan.

Nafasnya tercekat, jiwanya seperti di tarik paksa. seperti ada yang menghantam dadanya begitu keras, sesak memenuhi dadanya.

Di sana ia melihat tubuh kembarannya kejang kejang dengan Alvano yang terus menempelkan alat pancu jantung pada dadanya.

Matanya memanas, dalam hati ia terus terusan berdoa supaya semesta tidak mengambil kembaranya Elo-Xander Deandra Alexandra. satu satunya yang tersisa, satu satunya kepingan jiwanya yang bertahan, ia tak mau Kehilangan nya, cukup selama ini ia kehilangan orang orang tersayang nya.

Gara, Praja, Rey dan yang lainnya baru sampai mereka melihat tubuh Sarla mematung melihat seseorang yang sedang berjuang antara hidup dan mati di ruangan di depannya, mereka segera menghampiri Sarla.

Tubuh Praja mematung ketika melihat tubuh keponakannya terbaring di brangkar dengan berbagai alat yang memenuhi tubuhnya.

Sedangkan Aini dia sudah menangis histeris melihat kembaran ponakannya itu dan dipeluk hangat oleh Vania yang mencoba menenangkannya.

Tiitt Tiitt tiitttttt

Suara nyaring mesin EKG itu memenuhi ruangan, layarnya menampilkan garis lurus. berbarengan dengan tubuh Xander yang menegang setelahnya langsung diam tak bergerak. Alvano menggeleng putus asa.

DEGG

"ELLLL"Jerit Sarla histeris, pandangan nya mengembur Karena air mata yang terus mengalir deras sejak tadi.