8 tahun berlalu sejak hari pertama jayden sama rosaline jadian, dan sekarang mereka udah sampai dimana mereka udah ada di dunia kerja. untungnya, mereka kerja sesuai passion dan jurusan. jayden sekarang udah jadi arsitek di salah satu perusahaan temen papinya jayden, bukan orang dalem soalnya dia beneran usaha biar bisa masuk situ. sedangkan rosaline sekarang lagi baru-barunya jadi karyawan dengan jabatan X di salah satu perusahaan besar.
pulang kerja, jayden bilang dia bakal jemput rosaline. jadilah sekarang, jam setengah 6 sore, dia ada di lobby nungguin jayden yang katanya nyampe bentar lagi. gak lama, terlihat mobil warna hitam punya jayden dan rosaline langsung masuk.
"how's your day?" pertanyaan jayden mengawali topik pembicaraan mereka.
"just so so,"
"makan dulu yuk? aku pengen coba restoran baru di perempatan lampu merah situ tauu."
"iyaa boleh, aku juga udah laper."
gak butuh waktu lama, mereka udah sampe di restorannya dan langsung masuk.
"selamat malam, sudah reservasi sebelumnya?" sapa salah satu pelayan restoran.
"malam, sudah, atas nama jayden hartono."
rosaline noleh bingung ke jayden, katanya pengen coba tapi udah reservasi. ohh, apa harus reservasi dulu ya?
rosaline sama jayden dibawa ke ruangan yang berdasarkan apa yang rosaline baca diatas pintu ditulis VIP.
"apanih.." gumam rosaline.
mereka duduk berhadapan, beberapa pelayan restoran nyajiin berbagai jenis makanan kesukaan rosaline. waktu mereka udah keluar ruangan, rosaline nanya ke jayden, "jay, apa ini? kok kayak udah disiapin semua?"
jayden senyum sampe kelihatan dimples nya, "hehehe, enjoy the dinner, sayang."
rosaline gak ambil pusing walaupun otaknya masih berpikir, dia sama jayden menikmati makan malam sambil sesekali ngobrol. dessert udah disajiin, rosaline makan es krim dengan tenang sampe tiba-tiba jayden nunjukin kotak isi cincin yang cantik banget.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"jay.."
jayden senyum, "ini cincin, buat kamu."
"why?"
"let's get married, rosaline. aku mau menghabiskan sisa umur aku sama kamu, mau lihat betapa lucunya anak-anak kita nanti, mau ngelewatin semua hujan badai bahkan pelangi sekalipun sama kamu. so, let's get married."
ucapan jayden bikin rosaline terharu. she knows how jayden adore her so much. that's why she can trust all her life to him.
"ini ajakan atau pertanyaan?" tanya rosaline sambil ketawa kecil, dengan mata yang udah berkaca-kaca.
"both? but i'll take it as ajakan."
rosaline ngangguk yakin, "let's get married, jay. marry me, all of me."
jayden senyum lebar, deg-degan takut ditolak yang tadi dia rasain sekarang udah terganti sama deg-degan bahagia.
"sayang.."
"i trust you all my life, jay. aku juga mau ngelewatin semuanya bareng kamu. 8 years are enough to build my trust and love for you."
sekarang giliran jayden yang terharu.
"huhuhu sayang aku..."
jayden jalan nyamperin rosaline, masukin cincin itu ke jari manis kiri rosaline, "gak ada capek dan bosennya aku bilang ini ke kamu, i love you and i really do."
