#3

9 3 0
                                    

Gevin duduk di balkon lantai atas rumahnya, tempat yang sesuai untuk sekedar menenangkan pikirannya. Hembusan asap rokok keluar dari benda kenyal berwarna peach itu. Tangan kanannya memegang gelas berisi wine, keadaan yang begitu sempurna untuk seorang Gevinio.

"Kau akan menjadi milikku cepat atau lambat," gumam Gevin sambil tersenyum miring.

Ponselnya berdering kemungkinan tertera nama Alandzo di layar. Seringai kembali tercetak jelas di wajahnya.

"Halo." -Gevin

"Ada waktu gak?" -tanya Aland

"Ntar malem? Ada." -Gevin memijat pelipis

"Bar sabi?." -tanya Aland

"Udah gue duga lo nelfon pasti ngajak nyari mangsa. Bisa kok bisa." -Gevin sedikit terkekeh

"Tau aja sih lo. Tadi gue di tawarin satu bbg cakep udah gitu sexy." -Aland ikut terkekeh

"Boleh di coba." -Gevin

"And denger denger nih ya katanya bartender di sono cakep." -ungkap Aland

"Yeoja? Atau namja?" -Gevin sedikit antusias

"Katanya sih namja gitu masih anak kuliahan ya seumuran si Lucy itu." -balas Aland

"Ntar malem langsung ketemu." -Gevin

Gevin memutus sambungan telfon sepihak membuat sosok di seberang menggerutu. Gevin hanya menyeringai samar kemudian meneguk habis wine di tangannya. Baru sebentar di rasa tenang sebuah pesan masuk ke ponselnya membuat rahangnya mengeras.

Arzafan :

Nyonya dan tuan Joseo berada di rumah sakit tuan muda dan nona di minta segera datang.

17.08

Gevin membanting ponselnya kemudian beranjak menghampiri adiknya yang tengah duduk di depan tv.

"Cepet siap siap kita ke rumah sakit papa sama mama di rawat," ujar Gevin yang masih tergesa-gesa membenarkan pakaiannya.

Mikha membulatkan mata dan tanpa banyak tanya dia segera ke kamarnya kemudian mengganti pakaian. Tak lupa membawa tas kecil berisi barang penting seperti ponsel dan dompet. Mikha segera menuju mobil kakaknya yang sudah siap. Merasakan Mikha sudah masuk Gevin segera menginjak pedal gas menuju rumah sakit.

***

Valldy baru selesai membersihkan diri seusai latihan dengan Lucy juga Zico dan Kenzo. Valldy hanya memakai handuk yang melilit pinggangnya, menampilkan tubuh atletisnya yang memang terlatih. Tangan kanannya memegang ponsel, di pandangnya foto yang menjadi wallpaper ponselnya. Gambar sang kekasih tentu saja.

Valldy mempunyai orientasi seksual yang menyimpang dimana dia memiliki ketertarikan pada sesama jenis. Seperti sekarang, kekasihnya adalah seorang pihak bawah. Kekasihnya bernama Alfranzie Stefano. Anzie merupakan mahasiswa sekaligus bartender di sebuah bar elite.

"Aku merindukanmu baby boy," Valldy bergumam.

Valldy beralih menuju log panggilan lalu menekan kontak sang kekasih. Tak lama suara sang kekasih terdengar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROTECTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang