Malam tak lagi malam
Tatkala bola
Mata terus saja
TerjagaPagi tak lagi pagi
Tatkala fisik
Masih saja terbaring
Di pangkuanmu
Wahai tempat
Tidurku yang setia
Selalu pada tuannyaDari jauh lensa
Mata ini terus
Memandang ke arah
Langit sembari jiwa
Bergeming,
''Wahai kawan,
Kapan kau menjeguk fisik
Ku yang telah lunglai
Tak bertulang ini?
Kemarilah!
Sebelum jiwa
Ku pergi memenuhi
Amanat malaikat
Dari Sang Maha Hidup.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Kabar Kematianku
PoetryKetika yang menyala berubah redup. Ketika angin sejuk berubah rasa gerah. Ketika nyawa sudah tak ada lagi masa. Di saat itulah, manusia sadar betapa pentingnya hanya dirinya sendirilah yang mampu memberi pertolongan maut--yang kawan-kawan mereka han...