Eric terduduk di depan toko game lawas, membawa map biru di tangannya berharap mendapatkan pekerjaan. Sejak pagi ia melamar kerja dari satu toko ke toko yang lain tapi tidak ada satu toko pun yang menerimanya. Eric menatap sekelilingnya sendu asap rokok dimana-mana.
Michigan bukan kota yang besar tapi maju dalam perekonomian, tapi tingkat kriminal disini sangat tinggi dan geng motor yang terkenal hingga ke Washington DC. Eric bahkan tidak paham mengapa ia berakhir di kota ini.
Eric berdiri dan menepuk-nepuk celananya yang terkena debu mengumpulkan niat dan tekad, ia tak boleh menyerah begitu saja. Duduk dan merenung tidak akan menambah saldo di kartu debitnya.
Menolehkan kepalanya ke kiri, matanya melihat sebuah bengkel tua yang sepi. Tanpa pikir panjang anak itu melangkah kesana.
"Pergi, kid."
Eric terkesiap dirinya mendapat sambutan yang tidak bersahabat. Ia bahkan belum mengenalkan diri.
"Aku bisa mengganti oli kendaraan, mencuci mobil dan motor. Please, sir."
"Tidak, nak. Aku tidak butuh karyawan baru."
Eric melirik ke samping kanannya, ada seorang lelaki yang sedang membeli sesuatu di meja kasir. Ia sejujurnya agak malu, lelaki itu menatapnya datar menilai dari atas hingga bawah tubuhnya. Memilih untuk mengabaikan pria tersebut, Eric segera menatap pemilik bengkel yang sibuk mengganti oli di kendaraan.
"—Aku juga bisa memasak."
"Pergilah, kumohon." pria paruh baya tersebut berdiri dari duduknya mungkin bermaksud mengusir Eric.
"Aku benar-benar membutuhkan peker—"
"Siapa namamu?"
Sebelum Eric menuntaskan kalimatnya lelaki yang sedang membeli sesuatu tadi memotongnya, menanyakan siapa namanya. Cih, merasa iba?
Eric diam tak menjawab pertanyaan tersebut, merasa tak perlu memberikan namanya pada orang asing.
"Kau membutuhkan pekerjaan?"
Dahi anak itu mengerut, apakah lelaki di sampingnya ini akan memberikannya pekerjaan?
"Ya."
"Ikut aku."
Lengannya di tarik oleh lelaki asing ini, di kepalanya sudah terbayang kejadian yang tidak di inginkannya. Eric menoleh pada pemilik bengkel tersebut tapi pria paruh baya tersebut acuh tetap sok sibuk pada pekerjaannya.
Eric mencoba kabur tapi tak bisa, lengannya di cengkram kuat sekali seakan pria asing itu tahu jika ia akan kabur. Eric di paksa masuk ke dalam mobil lelaki ini, dirinya sudah lelah untuk melawan biarlah nanti bagaimana kedepannya. Entah ia akan di jual atau di bunuh.
•
•
•
Perjalanan itu hampir satu jam, mobil ini memasuki wilayah hutan dengan pohon tinggi di kanan kiri.
"Ingin membunuhku ya? Mau perkosa aku di tengah hutan?"
Lelaki itu hanya meliriknya sekilas dan lanjut menatap jalan di depannya. Eric sebenarnya takut jika omongannya menjadi kenyataan.
Penampilan pria inilah yang membuat Eric takut, jaket kulit dengan logo elang di bagian punggung dan piercing di telinga dan hidung membuat Eric merapalkan doa.
'Seperti preman.' Eric bermonolog dalam hati.
"Preman suka rumah jauh dari peradaban ya?" Eric merutuk bibir sialannya ini tidak bisa di ajak kerja sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Da One
Historia CortaKamu shipper Juric dan Sunric? here you are. Buku ini kumpulan oneshoot, twoshoot atau lebih dari cerita mereka bertiga.