'DIE' [ NCT DREAM ] ; 3

10 6 1
                                    

“Kalian sadar gak sih? Kayaknya ini semua udah di rencanain deh. ” Ucap Jaemin.

Sekarang mereka semua sudah berkumpul di kamar termasuk Haechan dan Renjun. Mereka duduk melingkar di atas kasur.

“Entahlah. Gue capek. ” Jawab Renjun lalu tidur di samping Jaemin.

“Dia kenapa? ” Tanya Jeno yang merasa sahabatnya ini sedang memikirkan sesuatu.

“Tadi pas kita lagi cari restoren di hotel ini, gak tau nya ada orang yang nembakin anak panahnya ke arah Renjun. Untungnya meleset sih. ” Jawab Haechan.

Diam-diam ada seseorang yang kesal dan marah. Dan Renjun menyadari itu. Dia tidak tidur, dia hanya memejamkan matanya. Ketika Haechan berkata seperti itu, dia membuka matanya sedikit dan melirik orang itu.

“Gue janji. Gue akan biarin ada korban lagi setelah ini. ” Batin Renjun.















[ NCT DREAM ]


















Semuanya sudah tidur kecuali Chenle. Dia tidak bisa tidur. Entahlah kenapa dia tidak mengantuk.

Dari pada bosan, lebih baik keliling hotel sampai dia lelah dan mengantuk. Tapi sepertinya pilihannya salah.

Diujung lorong tak jauh dari tempat Chenle berdiri, seseorang dengan jubah hitam memegang busur panah dan di punggung nya terdapat banyak anak panah.

Mungkinkah dia orang yang ingin melukai Renjun? Bisa jadi.

Chenle tak bergerak sedikit pun. Begitu juga orang itu. Wajahnya tak terlihat karena dia memakai masker hitam dan menutupi kepalanya dengan topi jubah itu.

Chenle tidak takut, dia tenang. Kedua tangannya stay di saku celana. Menatap datar orang di depannya.

“Lo kan yang mau lukain temen gue? Maksud lo apa? ” Tanya Chenle.

Orang itu tidak menjawab. Dia mengambil anak panahnya untuk ia tembakkan pada Chenle.

Ssyuuutt

“Gak kena wle! ” Ledek Chenle.

Dia berhasil menghindar dengan gesit. Membuat orang itu berdecih malas. Tanpa membuang waktu dia mengambil anak panahnya lagi untuk ia tembakkan ke Chenle.

Namun Chenle malah lari. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran di antara mereka.

Orang di belakang Chenle tidak henti-hentinya menembakkan anak panahnya ke arah Chenle. Namun Chenle berhasil menghindar.

“KALO GAK BISA NEMBAK GAK USAH JADI PEMBUNUH!! BELAJAR DULU SONO! MASIH KECIL SOK-SOK AN MAU JADI PSIKOPAT!! CUIH! ” Teriak Chenle memanas-manasi orang itu.

Orang itu menggeram. Dia mempercepat lariannya.

Napas Chenle tersengal-sengal. Setelah lama berlari orang itu tidak mengejarnya lagi. Dia berhenti sebentar untuk mengambil napas sebanyak mungkin. Ternyata lelah juga.

Yaiyalah capek, kan kamu lari Chenle.

“Gila sih! Untung gue jago menghindar. ” Ucap Chenle sembari duduk lesehan di lantai. Bersandar ke dinding.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'DIE' [ NCT DREAM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang