Serena membuka matanya perlahan dan melihat bahwa dia sedang berada di sebuah tempat yang dia tidak kenal dan pastinya ini bukan di hotel tempat dia menginap.
Serena bangun perlahan dan merasakan seluruh badannya terasa sakit dan pastinya kakinya. Dia melihat kakinya di balut dengan perban.
"Sial" ucap Serena saat tubuhnya tidaj bisa terlalu bergerak karena kakinya yang terkilir.
Pintu kamar terbuka dan seorang pelayan masuk sambil membawa makanan dan pakaian ganti untuk Serena.
"Ini sarapan dan pakaian ganti untuk anda nona" ucap pelayan itu.
"Dimana ini?" Tanya Serena.
"Mansion Rizzo" ucap pelayan itu.
"Di mana tasku?" Tanya Serena lagi. Di harus menemukan tasnya karena di sana ada handphone dan paspornya.
"Saya tidak tahu nona, mari saya bantu untuk mengganti pakaian" ucap pelayan itu.
"Tidak perlu aku bisa sendiri" ucap Serena.
"Baiklah nona, saya permisi". Pelayan itu keluar dari kamar.
Serena mengganti pakaiannya dengan cepat dan dia terus berusaha untuk bisa bangkit berdiri dan keluar dari kamar.
Saat dia akan berdiri, rasa nyeri di kakinya menyerangnya. Serena menjerit dan terjatuh ke lantai.
Diego yang mendengar jeritan Serena segera masuk ke dalam kamar dan melihat Serena sudah terjatuh di lantai. Diego langsung membantu Serena dan menggendong Serena kemudian dia membaringkan Serena perlahan ke tempat tidur.
"Siapa kau?" Tanya Serena
"Perkenalkan aku Diego Rizzo, kau ada di mansionku" ucap Diego sambil tersenyum.
"Mansionmu? Bagaimana bisa?" Tanya Serena bingung.
"Kau terjatuh dari bukit dan aku menyelematkanmu" jawab Diego.
"Terima kasih tapi aku harus segera pergi" ucap Serena
"Kau masih sakit, beristirahatlah dulu sampai kau sembuh baru kau pergi" ucap Diego.
"Di mana tasku?" Tanya Serena.
"Saat aku menyelamatkanmu, aku tidak melihat ada tasmu" ucap Diego
"Argghh sial" maki Serena. Tas itu berisi handphone dan paspornya.
"Tas itu penting" ucap Serena sedih."Aku akan mencoba mencarinya tapi sebelum itu kau istirahat saja di mansionku. Kau masih sakit dan apa isi tasmu?" Tanya Diego.
"Paspor, handphone dan tanda pengenal lain" ucap Serena.
"Lebih baik kau tetap di mansion karena jika kau keluar tanpa identitas kau akan di anggap pendatang gelap dan di tangkap. Apa kau mau? Itupun kalau kau di bawa pihak keamanan. Jika mafia yang membawamu maka kau bisa habis" ucap Diego serius.
"Benarkah? Apa ada mafia di sini? Tanya Serena penasaran.
"Ada dan mereka kejam. Jika tidak memperkosamu ya mereka akan menjualmu" ucap Diego lagi.
"Oh tidak, mereka memang bajingan" ucap Serena.
"Apa kau bisa membantuku? Tolong temukan tasku dan setelah itu aku akan pergi"."Tentu saja, aku akan berusaha membantumu" ucap Diego sambil tersenyum penuh arti.
"Sekarang makanlah sarapanmu dan minum obatmu" ucap Diego lagi.
"Baiklah" ucap Serena dan Diego keluar dari kamar.
Diego menuju ke ruang kerjanya dan tersenyum saat melihat tas Serena.
"Aku tidak akan membiarkan kau pergi" ucap Diego.
"Kau kesempatan kedua yang hadir dalam hidupku dan aku tidak akan menyiakannya" ucap Diego."Buck" panggilnya
"Iya tuan".
"Kau sudah menyelidikinya?" Tanya Diego.
"Ini tuan berkasnya". Buck memberikan berkas kepada Diego.
"Jangan sampai bocor, kau paham!" Ucap Diego
"Baik tuan" ucap Buck.
Diego membaca berkas yang ada di tangannya dan tersenyum penuh arti. Dia tahu latar belakang Serena sekarang. Wajahnya yang mirip Andrea memang merupakan keberuntungan bagi Diego.
***
Serena hanya bisa memandang keluar jendela dari tepi balkon kamarnya. Maksud hati ingin berlibur tapi harus tertahan di mansion ini. Serena curiga pada Diego tapi kecurigaannya harus dia kubur mengingat Diego yang sudah menolongnya. Lagipula selama beberapa hari di sini, Diego tidak pernah bersikap jahat padanya jadi kecurigaan Serena tidak beralasan."Bagaimana kabarmu?" Tanya Diego yang masuk ke dalam kamar Serena.
"Aku baik dan kakiku sudah membaik. Bagaimana, apa kau sudah mendapatkan tasku?" Tanya Serena.
"Aku mendapatkan sebuah tas tapi aku tidak yakin bahwa itu tasmu" ucap Diego
"Apa aku bisa memastikannya?" Tanya Serena.
"Bisa, aku akan membawanya kemari" ucap Diego.
Diego keluar kamar untuk mengambil tas itu dan tidak lama kemudian dia masuk kembali.
"Apa ini tasmu?" Tanya Diego.
"Iya". Serena mengambil tas itu dan memeriksa tasnya tapi kemudian wajah Serena terlihat panik dan sedih.
"Ada apa?" Tanya Diego
"Paspor, tanda pengenal, handphone bahkan uangku tidak ada. Hilang dan hanya tertinggal dompet yang kosong" ucap Serena sedih.
"Aku akan mencoba membantu lagi, siapa tahu masih bisa di temukan tapi mengingat saat kau jatuh itu ketika hujan, mungkin saja akan basah atau hancur" ucap Diego yang semakin membuat Serena sedih dan khawatir.
"Aku tidak tahu tapi tanpa itu semua hidupku akan berakhir" ucap Serena.
"Tenanglah, hidupmu tidak akan berakhir. Aku akan menolongmu dan kau bisa tinggal di sini sementara waktu. Aku tidak akan berbuat jahat padamu" ucap Diego.
"Terima kasih tapi setelah kakiku sembuh aku tetap akan pergi dengan atau tanpa paspor". Ucap Serena.
Diego hanya diam, dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Serena akan bersamanya. Dia tidak akan mau Serena pergi darinya. Melihat Serena seperti dia melihat Andrea kembali dan Diego bahagia.
---&---
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil
RomantikDiego Rizzo kehilangan istri dan calon anaknya. Dia benar-benar hancur dan menyalahkan dirinya. Semenjak itu dia berubah menjadi lebih dinhin dan kejam dan kelompok Rizzo ikut berubah. sekarang kelompok itu tidak di pandang sebelah mata lagi. Diego...