Prolog

461 42 15
                                    

Terlihat seorang pemuda dengan paduan kaos hitam polos dan celana panjang sembari menggenggam pisau berukuran kecil seraya menampakkan seulas senyum tipis.

Ini seni yang menarik. Sepertinya seorang seniman terbaik di tahun ini jatuh kepada Tenaga Abinaya!

Pemuda itu tertawa puas ketika menyaksikan jasad mendiang ayahnya dalam keadaan kedua tangan dan kaki yang terikat serta darah yang berlumuran akibat ulah Tenaga Abinaya mengukir seluruh tubuh sang ayah menggunakan pisau kecil yang masih digenggam erat.

Selamat tinggal, Ayah. Ibu pasti tidak akan kesepian di sana.

Kejadian 15 tahun yang lalu, membuat Tenaga menghela napas berat kala tiba-tiba ingatannya masih terpampang jelas tentang dirinya yang masih kecil, tengah berdiri di balik pintu kamar kedua orang tuanya yang sedikit terbuka sambil mengintip sebuah adegan menyeramkan karena ayahnya sendiri yang membunuh sang ibunda ketika wanita itu terlelap dalam bawah sadar.

Demi harta wasiat, ayahnya dengan berani berbuat hal serupa untuk mengakhiri nyawa istrinya sendiri.

Penantianku selama bertahun-tahun, akhirnya telah terwujud. —Tenaga Abinaya.

To be continue.

Tenaga Abinaya

Hello! My name is SA, you can call me Esey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello! My name is SA, you can call me Esey.

Esey bawa cerita baru nih. Semoga suka yaaa ✨

Ngomong-ngomong, Esey nulis ini bukan tanpa alasan, semua karena kak Maraville_ 🤣🤣💜

Semoga tulisanku ini gak bikin kecewa kak Maraville_ deh :")

See ya.

The ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang