01. Berita terkini

323 40 11
                                    

Mentari yang bersinar menerangi ruang kamar dari balik jendela, membuat seorang lelaki terbangun dari tidurnya seraya melindungi cahaya matahari yang menusuk netra menggunakan tangannya.

Hanya dengan selimut, laki-laki itu duduk bersandar dan segera mengambil ponsel yang tergeletak di samping ranjang.

Tenaga mengerutkan kening. Pasalnya, terdapat puluhan pesan serta telepon dari salah satu temannya.

Ya, sepatutnya, Tenaga tidak perlu ambil pusing masalah ini. Mungkin Tenaga harus memaklumi.

Biasalah. Makhluk berpredikat jomblo ya gini. Iseng banget.

Tanpa berpikir panjang, Tenaga langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan melupakan ponselnya yang terbaring di atas bantal.

Tidak lama kemudian, Tenaga ke luar dengan balutan handuk yang melilit di pinggang dan tubuh yang masih basah.

Setelah memakai kaos polos putih dengan celana pendek, laki-laki itu segera mengambil ponsel untuk membuka beberapa pesan yang telah dikirim temannya.

"Ga."

"Ga."

"Bangun, Ga."

"Buka TV lo."

"Ga!"

"Buka TV, Ga. Penting!"

"Bangun lo!"

"Udah pagi, Bro."

Tenaga men-scroll pesan chat dari temannya dengan tampang malas. Namun, tetap saja, Tenaga menuruti perintah temannya dan membuka seluruh isi televisi sampai ke tahap dalam.

"Ini maksudnya nyalain TV atau buka TV ga sih? Udah gue bongkar tuh TV gue sampai ke dalem."

Maklum lah, ya. Tenaga memiliki dua tangan yang berbahaya bagi seluruh benda mati dan makhluk hidup di alam semesta.

Sedangkan John yang membaca pesan tersebut, hanya bisa tertawa.

"Lo ga usah bercanda deh. Gak lucu."

Tenaga tersenyum smirk.

"Ga percaya? Gue foto nih. Tunggu, ya."

Jujur, John jadi merinding setelah membaca pesan yang dikirim Tenaga.

Ya Allah, kenapa hamba punya temen modelan astaghfirullah begini sih? Hamba bisa ganti temen yang lebih masha Allah gak?

Oh! Jangan bilang bahwa berita tadi pagi tuh beneran Tenaga yang buat?

John mulai overthinking sebelum laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya berharap semoga berita pembunuhan yang ditayangkan itu bukan Tenaga pelakunya.

Namun, overthinking itu kembali muncul setelah Tenaga mengirim sebuah foto dan menampakkan televisi yang baru saja dibeli itu sudah hancur dibongkar oleh dua tangan Tenaga Abinaya yang penuh dosa.

"GUE KE RUMAH LO SEKARANG, GA. MAU GUE TIMPUK PALA LO PAKE SENDAL SWALLOW GUE NIH."

Dengan santainya, Tenaga kembali mengetik beberapa kalimat untuk temannya yang lagi on the way.

"Kepala gue gak bersalah, yang salah 'kan tangan gue. Lo gak adil banget ya sama anggota tubuh gue, John."

"Eh, Ga. Lo udah ditangkep, ya?"

The ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang