⌫The Prologue⌫

27 4 4
                                    

"Kita berhenti aja yah? Percuma bertahan. Cukup kita nyiksa diri kita. Sampai kapanpun kamu dan aku gak bisa bersama."

Bagai disambar petir Puimek merasa ia hancur. Kakinya mendadak seperti Jeli. Ia tidak sanggup menopang tubuhnya sendiri.

"Harus berhenti ya?" tanya Puimek pelan.

Chimon menghela napas. Ia juga tidak ingin hubungannya dengan Puimek berakhir. Tapi ia juga tidak mau menyiksa Puimek dan dirinya terus menerus.

"Puim, aku gak mau kita begini terus. Mau sampai kapan kita diam-diam ngejalanin hubungan ini? Kamu tau kan orang tua kamu sama orang tua aku gak bakalan izinin kita bersama karena satu alasan?"

"Orang tua kita rival dalam berbisnis. Sampai kapanpun mereka gak bakal mau ngertiin kita sayang," lanjut Chimon.

Disaat seperti, masih bisanya dia berkata sayang.

"Chimon. Aku hancur."

"Bukan cuman kamu Puim, aku juga," lirih Chimon.

Puimek meremas kuat tangannya. Membiarkan kuku jarinya yang tajam menusuk telapak tangannya.

Dia bertemu Chimon karena ingin bercerita mengenai orang tuanya.
Dia datang untuk mendapat dukungan dari Chimon seperti biasanya.

Tapi justru- justru Chimon ingin mengakhiri hubungan mereka.

Puimek tahu. Tahu betul bahwa hubungan mereka tidak akan pernah punya masa depan.

Chimon tersenyum manis. Namun sorot matanya memancarkan luka. "Aku harap, kamu dapat seseorang yang lebih baik dari aku. Yang bisa bahagiain kamu. Aku pergi dulu."

Chimon melangkah pergi dari gedung rumah sakit tempat Puimek berkerja. Iya, Puimek seorang dokter. Dokter psikiater tepatnya.

Selepas perginya Chimon, Puimek terduduk lemas. Menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa jika begini terus. Sumber kekuatannya pergi. Lalu untuk apa lagi dia bertahan.

🥀🥀🥀


Puimek menatap kebawah. Matanya yang sembab dan rambut yang acak-acakan tidak membuat kadar kecantikannya menurun.

Ia duduk di atas pembatas rooftop rumah sakit. Mengingat bagaimana dia pernah mencoba bunuh diri dari rooftop sekolah.

Ia tersenyum miris. Bahkan setelah percobaan bunuh diri itu, hanya Chimon yang sepertinya benar-benar peduli padanya.

Ia ingat ibu dan ayah nya pernah mengatakan, "dunia memang kejam tapi kamu bisa mencoba menikmatinya. Hidup tidak selalu tentang cupcake dan pelangi. Masih ada orang yang peduli padamu. Contohnya kami."

Puimek tau perkataan ayah dan ibunya benar. Tapi percuma jika mereka hanya berucap tanpa mau memberikan kasih sayang yang cukup untuknya.

Ia menatap kebawah tanpa rasa takut. "Paling kalau jatuh rasa sakitnya cuman bentar. Abis itu ngilang kan?" gumamnya pelan.

Tanpa pikir panjang ia melompat dari atas. Ia menatap ke atas. Di sana ada seorang gadis berambut blonde.

Ia sempat sedikit bingung kenapa ada gadis itu di sana. Namun rasa bingung itu menghilang ketika tubuhnya mendarat di aspal.

Rasa sakit yang pertama ia rasakan. Sudah pasti bukan? Rasa sakit di tubuhnya menjadi-jadi sampai ia mati rasa. Perlahan, ia mulai kehilangan kesadaran.

Hal yang ia ingat adalah suara seorang satpam yang berteriak memanggil suster.

🥀🥀🥀


Seorang gadis mengerjab matanya pelan. Ia menatap ke sekeliling. Tembok putih, lemari putih, atap putih. Ah, apa mungkin dia di surga?

Dia berusaha bangun dan duduk. Tempat tidur putih, selimut putih, ah..  Dia sadar sekarang. Dia di rumah sakit.

Ia menatap jendela luar dengan perasaan aneh. Ia hanya merasa ganjal sampai—

"Lah?! Kok gue gak mati sih?! Trus kenapa badan gue gak sakit?!"
.
.
.

✧༺𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝༻✧

I know... Emang ceritaku blom selesai... Tapi tanganku gatel pen nulis gimana dong? 😭

Okay, i hope you like my story, because aku maunya gitu.

Oh ya, mungkin bakal ada bahasa enggesnya seperti cerita Just Free(skalian promosi hehehe).

Dan seperti yang kalian tau bahasa inggisku gak pernah srek. Selalu acak-acakan jadi mohon dimaklumkan.

Karna aku gak ngasih translatenya nanti, kalian bisa komen aja kalau klian gk tauu artinya. Atau nyusah ngartiin karna tulisan acak ku.

Okay, see you again...
psstt... jangan lupa klik bintang dipojok kiri. Eh, kiri pa kanan ya?

Salam manis, masa depannya Kim Doyoung, Rara seorang🥀

Kamis, 01 july 2021
*selamat datang bulan July. Jadi bulan dengan hari terbaik ya:)

Can I Stay? || ft. Roseanne & PuimekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang