3. Lotte World

630 54 0
                                    

Mereka bertiga benar-benar pergi ke lotte world secara bersama.

Ternyata bukan hanya Jaemin saja yang diajak! Ada Mark juga yang ikut bersama mereka! Kenapa tidak ada yang bilang kepada Jaemin?! Jaemin kan jadi bisa nyiapin hati supaya hatinya tidak konser di dekat Mark!

Mereka ber-enam mulai menaiki wahana yang ada di lotte world. Awalnya mereka ingin bersama secara terus-menerus pun akhirnya terpisah karena perbedaan wahana. Renjun yang ingin masuk kedalam rumah hantu, dan Haechan yang tidak ingin. Alhasil mereka bertiga berpencar.

"Mau naik apa Na?" Tanya Mark yang saat ini ada disamping Jaemin.

"Aku bisa naik apa saja." Jawab Jaemin jujur.

Iya! Dia bisa naik wahana apa saja! Tidak ada yang dirinya takutkan.

"Roller cooster mau?" Ajak Mark.

"Boleh." Jawab Jaemin.

Baru saja Jaemin melangkahkan kakinya satu langkah, tangannya sudah di pegang dan di genggam oleh Mark.

"Aku pegang ya supaya gak mencar." Ujar Mark tanpa menunggu jawaban Jaemin. Mark sudah menarik Jaemin menuju wahana roller cooster.

"Kalau kau takut, kau bisa pegang tanganku atau gigit tanganku." Titah Mark, disaat mereka sudah duduk di wahana roller cooster.

"Aku bukan anak kecil ya!" Peringat Jaemin dengan sombongnya.

Akhirnya roller cooster pun berjalan. Awalnya menyombongkan diri masing-masing pun akhirnya musnah. Jaemin dan Mark sama sama teriak ketika menaiki wahana roller cooster.

"Wuaah. Ternyata seru ya!" Ujar Mark yang tidak menyangka wahana roller cooster itu ternyata cepat.

"Kau tunggu sini dulu. Aku ingin membeli minuman. Aku tau tenggorokanmu pasti sakit sehabis teriak. Tunggu ya!" Perintah Mark menyuruh Jaemin menunggu di bangku tunggu dekat wahana roller cooster.

Jaemin hanya pasrah. Dirinya tidak di beri kesempatan untuk menjawab. Alhasil dia hanya bisa duduk menunggu Mark.

"Ini." Ucap Mark yang baru saja kembali dengan membawa bingkisan dan memberikan salah satu bingkisannya ke Jaemin.

"Loh, katanya cuma beli minum doang? Kenapa beranak kayak gini Oppa?" Tanya Jaemin.

"Buat kamu aja. Tadi aku liat ada konter makanan yang sepi, sedangkan konter yang lainnya rame. Jadi aku mutusin buat beli aja." Jelas Mark yang membuat Jaemin tambah cinta-- eh.

"Makasih ya." Ujar Jaemin.

"Nanti mau kerja kelompok dimana? Rumah-ku atau rumah-mu?" Tanya Mark.

Iya! Tadi mereka berdua dipanggil ke ruang kepala sekolah, karena mereka ditunjuk menjadi perwakilan sekolah untuk lomba fisika.

Mark yang merupakan siswa pintar di segala bidang study, ditunjuk menjadi perwakilan kelas 12. Sedangkan Jaemin yang hanya pintar di bidang Fisika, Kimia dan Biologi, dirinya di tunjuk sebagai perwakilan kelas 11 untuk lomba tingkat nasional. Dimana para sekolah bersaing untuk menjadi juara.

Makanya, mulai hari ini mereka mulai belajar bersama untuk membahas materi yang akan di perlombakan nanti.

"Dirumah aku aja deh. Gaenak kalo dirumah Mark Oppa melulu." Final Jaemin.

Mark terkekeh. "Emangnya kenapa? Kalo kamu mau dirumah aku, ya gapapa. Eomma justru seneng kalo kamu datang." Jelas Mark.

Jaemin menggeleng. "Aniya. Dirumah aku saja." Tolak Jaemin.

"Oke. Nanti akj kerumah kamu deh kalo gitu." Final Mark.

"Kalian sudah selesai?" Tanya Haechan yang baru saja datang bersama Sungchan.

Mark menggelengkan kepalanya. "Tidak sih. Aku dan Jaemin sudah daritadi selesai. Renjun dan Jeno kemana?" Tanya Mark.

Sungchan memgedihkan bahunya acuh. "Aku tidak tau. Aku kira Jeno dan Renjun bersama Hyung." Jelas Sungchan.

Baru saja Mark ingin memprotes, Jeno dan Renjun datang dari arah yang berlawanan.

"Aku disini hyung." Ujar Jeno, menghampiri Mark yang terlihat kesal.

"Kajja! Hari sudah semakin malam. Lebih baik kita makan habis itu pulang." Ujar Mark yang di turuti kedua adiknya.

Akhirnya mereka makan bersama, sesuai yang dibilang Mark. Setelah makan pun mereka pulang bersama. Ah tidak, mereka bertiga membawa motor masing-masing dengan Jeno yang membawa Renjun, Sungchan yang membawa Haechan serta Mark yang membawa Jaemin. Itu juga jadi salah satu alasana Mark ikut. Supaya Jaemin ada boncengan. Sedangkan Mark? Dia gak keberatan sama sekali, Eomma-nya emang mesen buat dia jagain adik-adiknya. Jadi, ya Mark iya aja pas adiknya minta ikut.

"Pegangan nanti kamu jatuh." Peringat Mark.

Jaemin berusaha sekeren mungkin supaya gak keliatan gugup didepan Mark. Padahal mah hatinya udah berteriak sedari tadi karena perlakuan Mark.

Mark yang merasa Jaemin belum memeluknya, ia langsung mengambil kedua tangan Jaemin untuk di lingkarkan ke pinggangnya.

"Aku gamau kamu jatuh." Jelas Mark lalu mulai menjalankan motornya, meninggalkan perkarangan lotte world.

Disepanjang jalanan, Jaemin dan Mark diam. Tidak berniat membuka suara dan fokus pada kegiatan masing-masing. Mark yqng sibuk menyetir dan fokus memperhatikan jalan, sedangkan Jaemin yang sedaritadi memperhatikan pemandangan yang melewati dirinya. Entah bangunan, pohon ataupun orang.

"Loh Mark Oppa ngapain berhenti?" Tanya Jaemin kepada Mark yang berhenti di jajaran street food.

"Beli makanan buat orang tua kamu dulu ya. Gaenak kalo kerumah orang gabawa makanan." Jelas Mark.

"Eh gausah Mark Oppa. Dirumah aku banyak makanan kok!" Larang Jaemin walaupun percuma.

Mark tetap jalan dan membeli beberapa makanan untuk dirumah Jaemin.

"Jaemin, nanti kerumah aku dulu ya. Aku mau ganti baju dulu. Habis itu baru kerumah kamu. Kita belajar kelompok." Jelas Mark setelah selesai membeli beberapa makanan.

Mark melihat Jaemin, menelusuri dari atas kepala sampai bawah kaki. Setelahnya, Mark langsung membuka jaket yang ia pakai dan memberikannya kepada Jaemin.

"Pake ya. Udah malam, gak baik. Nanti kamu sakit karena kedinginan." Jelas Mark.

Jaemin mau menolak, namun lagi-lagi Mark tidak menghiraukannya.

"Aku gak dingin kok Oppa. Jaketnya buat Oppa aja. Nanti Oppa yang kedinginan." Tolak Jaemin yang masih dihiraukan Mark.

"Gausah. Saya laki-laki, sedangkan kamu perempuan. Saya gamau kalo kamu sakit karena kedinginan. Kamu kan jalannya sama saya. Jadi, saya harus bertanggung jawab sampai memulangkan kamu." Jelas Mark.

'MLYT! MELEYOT kau Jaemin!' Batin Jaemin atas tingkah Mark.

Mark langsung menjalankan motornya menuju rumahnya.

Sampai di halaman rumahnya, Mark membantu Jaemin turun dari motornya. Lalu mereka masuk kedalam bersama.

"Tunggu sini dulu ya. Kamu mau minum apa?" Tanya Mark.

"Apa saja Oppa." Balas Jaemin.

Mark mengangguk. Baru saja Mark ingin membalas, teriakan Eomma-nya menghentikan dirinya.

"Mark Lee? Darimana saja kamu?! Kenapa baru-- Jaeminie!" Pekik Taeyong senang ketika melihat Jaemin yang ada didalam rumahnya.

Taeyong langsung berhambur memeluk Jaemin. Jaemin yang memang masih sedikit canggung, ia hanya membalas pelukkan Jaemin.

"Habis jalan sama Mark ya?" Tanya Taeyong penuh selidik.

Jaemin tersenyum. "Sama Jeno, Sungchan, Renjun plus Haechan juga kok Ahjumma." Jelas Jaemin biar Taeyong tidak salah paham.

"Eomma! Jangan panggil Ahjumma!" Peringat Taeyong.

"Eomma, tolong temani Jaemin dulu ya. Mark ingin ganti baju dulu." Pinta Mark yang tentunya disanggupi Taeyong.

INTROVET COUPLE - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang