7. Dinner

364 38 0
                                    

Hujan deras yang datang secara tiba-tiba, mengguyur pemukiman perumahan Jaemin.

"Bagaimana kalau Oppa menginap di sini? Hujannya lebat sekali, bisa jadi kecelakaan kalau Oppa memaksa untuk pulang sekarang." Usul Jaemin.

Mark sedikit menimang saran Jaemin. Padahal Mark sudah melihat perkiraan cuaca hari ini. Tidak ada pemberitahuan hujan besar akan datang.

*drt drt drt* ponsel Jaemin berdering, Jaemin segera mengambil ponsel yang ada di atas meja.

"Eomma-nya Oppa." Seru Jaemin, menatap nama Taeyong Eomma di layar ponselnya.

Dengan segera, Jaemin mengangkat telepon dari Eomma-nya Mark. Tak lupa ia me-loud speaker, agar Mark juga mendengar apa yang di katakan Eomma-nya.

Hallo Eomma?

Hallo Jaeminie, apakah Mark ada di sana? Tadi ia minta izin ingin kerumah-mu apakah dia ada?

Ah iya Eomma, Mark Oppa ada di sini. Hujan deras tiba-tiba mengguyur rumah Jaemin. Jadi Mark Oppa masih terjebak di sini.

Bagus-lah kalau begitu. Eomma kira Mark ada di mana. Soalnya di sini juga hujan deras. Jaeminie, apakah kau mengizinkan Mark untuk menginap di sana? Eomma tidak mau Mark nekat pulang di situasi yang seperti ini.

Ah tentu saja Eomma. Tadi aku juga menyarankan agar Mark Oppa menginap, tapi sepertinya dia agak ragu.

Apakah Mark ada di samping-mu?

Iya, Mark Oppa ada di samping-ku. Dari tadi dia mendengar percakapan kita. Aku juga me-loud speakerin ponselnya.

Markeu-ya.

Iya Eomma?

Menginaplah di sana. Besok kau baru pulang! Jangan mencoba-coba untuk menerobos hujan!

Apakah tidak apa-apa? Winwin Ahjumma belum pulang Eomma.

Yak! Memangnya kenapa? Apa pikiran-mu sudah melayang jauh Markeu?!

Tentu saja tidak! Tapi--

Bagus kalau begitu! Ya sudah, Eomma tutup teleponnya dulu. Jaga Jaemin! Jangan sampai kau berbuat sesuatu kepadanya!

Setelah memperingati Mark, Taeyong langsung menutup teleponnya secara sepihak.

Mark mendengus kasar ketika Eomma-nya yang memotong percakapannya, dan mematikan teleponnya secara sepihak.

"Cha. Karena di rumah-ku tidak ada kamar tidur untuk tamu, jadi Oppa tidur di kamar-ku saja. Aku akan tidur di kamar Eomma." Usul Jaemin.

"Aku bisa tidur di ruang tamu. Kau tidak usah repot-repot menyiapkan kamar tidur untuk-ku." Ucap Mark.

"Tapi aku yang tidak mau Oppa tidur di ruang tamu!" Ucap Jaemin.

"Ayo, biar aku antarkan ke kamar-ku!" Seru Jaemin, yang langsung menarik tangan Mark, menuju kamarnya.

"Aku minta maaf kalau kamarnya tidak sebesar dan senyaman kamar Mark Oppa." Ucap Jaemin sebelum membuka kamarnya.

*cklek* suara pintu yang di buka Jaemin. Jaemin langsung menarik Mark untuk masuk ke dalam.

'Nyaman!' Satu kata yang ada di dalam benak Mark ketika masuk ke dalam kamar Jaemin.

Memang kasur dan kamarnya tidak sebesar di rumahnya. Tapi sungguh, kamar ini benar-benar nyaman! Semua tertata dengan rapih di sini. Jadi setiap orang masuk ke dalam kamar ini, mereka akan bilang nyaman.

"Cha, ini kamarnya. Kalau Oppa butuh sesuatu? Tinggal ambil saja, atau enggak panggil aku. Aku akan membantu Oppa." Ucap Jaemin lalu pergi meninggalkan Mark sendiri di kamarnya.

Setelah Jaemin keluar, Mark segera mengambil ponsel yang ada di saku celana-nya, lalu mulai memfoto kamar Jaemin.

Mark memang bukan orang yang rapih. Tapi Mark suka sama ruangan yang tertata rapih seperti ini. Jadi Mark mau mengabadikan ruangan ini.

Setelah selesai memfoto, Mark mulai berjalan menuju ranjang Jaemin.

Di taruh-lah bokong sintalnya di atas ranjang milik Jaemin. Netra-nya menangkap bingkai foto berukuran sedang, terpampang di atas meja, menampilkan foto Jaemin yang masih kecil, bersama dengan Eomma-nya.

Tanpa sadar, senyum Mark terbit hanya melihat foto Jaemin. Jaemin kecil terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Mark pun mulai membaringkan tubuhnya di atas ranjang, setelah puas melihat foto Jaemin.

Ia tidak berani untuk menjelajah lebih jauh kamar Jaemin, karena ia tau kalau tindakan iu tidak sopan. Jadi, ia lebih memilih untuk tidur di atas ranjangnya.

Sama hal-nya dengan Jaemin saat ini. Saat ini Jaemin sudah tetidur di atas ranjangnya, setelah memberitahu Eomma-nya kalau Mark menginap di sini.

Ternyata Eomma-nya juga terjebak di rumah Ten, temannya. Jadi Eomma-nya terpaksa untuk menginap di sana.

***

INTROVET COUPLE - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang