Hallo guys apa kabar? Masih dalam situasi pandemi nih, jangan lupa jaga kesehatan dan tetap stay safe semuanyaa💙
______________________________
"Kita bertiga tetep satu sekolah lagi, kan?" ucap Jingga
"Menurut lo?" ucap Fero dengan raut wajah sinis
"Santai aja kali muka lo udah kaya kakak kelas mau labrak adek kelas," ucap Lady
Kali ini mereka tengah makan siang di warung pinggir jalan andalan mereka. Seringkali mereka pergi kesini, bahkan sang penjualnya sudah hafal porsi mereka masing-masing.
Lady, paling enggak suka makan mie ayam pakai sayur apapun. Jingga, nggak suka makan mie ayam pakai saos, ia lebih suka makan mie ayam yang kuahnya masih terlihat bening. Fero, bagi Fero makan mie ayam tanpa ayam merupakan makanan terenak baginya. Karena ia tidak bisa memakan masakan ayam.
Begitulah ketiganya, awal-awal mereka makan disana. Pak Ndi sangat kesusahan mengingat pesanan mereka.
Kali ini mereka makan sambil membicarakan tentang niat mereka masuk ke sekolah yang sama.
"Kalau gitu ntar daftar sekolahnya bareng aja kali ya?" ucap Fero
"MENURUT LO?" ucap Lady dan Jingga kompak
"Yaampun ni cewek-cewek pada sinis-sinis amat, pms kah?" ucap Fero
"Nggak sabar deh gue sekolah nanti pengen ketemu kakak kelas ganteng-ganteng, siapatau ada yang bisa jadi pacar gue ntar," ucap Jingga
"Hah Apa? Nggak salah denger gue hahahaha, mana ada orang yang mau sama manusia modelan kaya lo," ucap Fero diselingi tertawa
"Dih jaga tu mulut ya, banyak kali yang mau sama gue, cuman gue nya aja yang jual mahal," ucap Jingga
"Makanya lo kalau jual mahal, jangan kemahalan," ucap Lady
"Kayaknya gue bakal jadi inceran kakak kelas deh nanti, pasti banyak yang minta foto sama gue, lo liat aja nanti pasti mereka pada banyak yang minta ig gue," ucap Fero
"Halu lo ketinggian," ucap Lady
"Halu itu harus harus tinggi, jangan nanggung-nanggung," ucap Fero
Ketiganya sudah selesai memakan mie ayam Pak Ndi. Lady dan Jingga terlihat saling berdiskusi walaupun hanya dengan kedipan mata saja.
Tanpa berlama-lama lagi, keduanya lari dengan cepat dan tak lupa berteriak kencang pada Fero.
"FERO JANGAN LUPA BAYAR YA, PAK NDI UANG MIE AYAM SAMA FERO YA," ucap keduanya
"HEH BUKAN TEMEN GUE LO SEMUA," ucap Fero
Mereka berlari menuju taman komplek tempat mereka tinggal. Keduanya pergi meninggalkan Fero sendirian di warung. Ada dua pilihan untuk Fero saat ini. Kalau nggak disuruh cuci piring ya pasti disuruh bayar.
Taman yang penuh bunga berwarna-warni ini menjadi saksi persahabatan mereka dulu. Terlebih untuk Lady dan Fero. Lady yang sering dijahili oleh sekelompok bocah-bocah ingusan seusianya dulu, mempunyai pahlawan kesiangan bernama Fero. Ya walaupun Fero hanya mempunyai bakat nekat, ia tetap senang menjadi pelindung Lady.
Hingga saat ini, walaupun agak alay dan lebay, tapi nilai persahabatan yang ada di diri mereka tidak luntur.
"Makan tuh Fero, dari pada uang jajannya dibuang-buang untuk top up game, mending bayarin kita makan hahahaha," ucap Jingga
"Keren juga ide lo tadi, lain kali kita coba lagi di Mall," ucap Lady
"Kasian sebenernya, tapi yasudahlah," ucap Jingga
_________________________________
Kasian banget Fero disuruh bayar mie ayam 3 porsi + minumannya ckckckc
Sampai bertemu di chapter selanjutnya, see u💙
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL SOUL
Teen Fiction[JIWA YANG INDAH] START 30 Juni 2021 😍 Lady, Jingga, Fero merupakan 3 orang yang mempunyai selera humor yang sama. Persahabatan ketiganya awet sampai mereka lulus sekolah dan bertemu di sekolah baru lagi. Disinilah semuanya dimulai. Dingin, cuek da...