Hawa', Ibunda Seluruh Anak Adam
Oleh: Al-Ustadz Idral Harits
Alkisah, setelah Adam diciptakan dengan sempurna, diajari pula oleh Allah nama-nama semua yang ada. Bahkan, para malaikat diperintah untuk bersujud kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Namun, terasa ada yang kurang: Adam seorang diri, tanpa teman.
Kemudian, ditakdirkanlah Adam tertidur. Ketika dia terlelap, diambillah salah satu rusuk kiri Adam dari arah belakang, yaitu rusuk yang paling atas dan paling bengkok. Dari tulang rusuk itu diciptakanlah pasangannya, yaitu Hawa'.
Allah berfirman,
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian." (an-Nisa': 1)
Dalam ayat ini Allah memerintah hamba-Nya agar bertakwa kepada-Nya, yaitu beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Allah juga mengingatkan mereka bahwa dengan kekuasaan-Nya, Dia telah menciptakan mereka dari satu jiwa, yaitu Adam, dan dari jiwa itu Allah menciptakan istrinya, yaitu Hawa'.
Ketika Adam terbangun, dia terkejut melihat ada satu makhluk di dekatnya. Adam bertanya, "Apakah kamu ini?"
"Wanita," jawab makhluk tersebut.
"Untuk apa kamu diciptakan?"
"Agar engkau merasa tenang kepadaku," katanya.
Para malaikat bertanya kepada Adam untuk mengetahui seberapa besar ilmunya tentang makhluk tersebut, "Siapa namanya, hai Adam?"
"Hawa'," jawab Adam.
"Mengapa dia engkau namai Hawa'?"
Kata Adam, "Karena dia diciptakan dari sesuatu yang hidup."[1]
Rasulullah bersabda,
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ مَا فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
"Berwasiatlah tentang kaum wanita, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Sungguh, tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Apabila kamu ingin meluruskannya, pasti kamu mematahkannya. Kalau kamu membiarkannya, niscaya dia tetap dalam keadaan bengkok, maka berwasiatlah tentang wanita."[2]
Dalam satu riwayat al-Imam Muslim disebutkan bahwa mematahkannya berarti menceraikannya.[3]
Itulah wanita pertama yang diciptakan oleh Allah. Karena dia diciptakan dari pria, kecenderungan terbesarnya adalah kepada pria. Oleh sebab itu, hendaklah para pria mengendalikan dan menahan mereka.[4]
Kemudian, Allah berfirman,
"Dan Kami berfirman, 'Hai Adam, diamilah surga ini olehmu dan istrimu, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja kamu suka, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim'." (al-Baqarah: 35)
Para ulama berbeda pendapat tentang kapan Hawa' diciptakan, apakah sesudah Adam berada di dalam surga atau sebelumnya. Menurut Ibnu Katsir, ayat ini dengan jelas menerangkan bahwa Hawa' diciptakan sebelum perintah mendiami surga.