Bagian 1

13 2 1
                                    

Aku terbaring diatas kasur lantai, sendiri, di suatu malam yang gelap dan sunyi. Aku membolak balikkan badan diatas  kasur lantai yang biasanya memberikan kenyamanan menghantarku dalam tidur seakan berbeda malam ini, tubuhku sudah sangat lelah namun entah mengapa aku tidak bisa tidur. Seperti ada sesuatu tentang malam ini yang membuatku tak nyaman, aku terus berguling diatas kasur lantai  hingga akhirnya aku menemukan posisi yang cukup enak untuk membuatku terlelap.

Ku pejamkan mata di dalam gelapnya kamar yang sudah menjadi kebiasaanku untuk mematikan lampu sebelum tidur, aku terbaring tak bergerak di tengah gelap pekat kamar. Tubuhku mulai rileks dan fikiran ku kosong hingga akhirnya tertidur.

Tak ada mimpi yg ku raih dalam tidur ku malam ini, sampai akhirnya di sepertiga malam aku terbangun karena dikejudkan dengan suara berisik dari dalam lemari yang terkunci sejak pertama ku menghuni kamar ini, setelah suara dari dalam lemari itu hilang terbesit di fikiranku mungkin hanya tikus sembari merebahkan tubuh ku kembali tuk melanjutkan tidurku, seakan tak ada yang aneh dengan apa yang barusan terjadi.

Tak lama setelah itu kembali terdengar suara seperti ada orang berlari dari arah belakang kamarku yang terdapat jemuran dan beberapa pohon tinggi dan pohon bambu kembali ku mencoba berfikir positif mungkin saja suara itu dari ranting bambu yang saling bergesekkan sembari merebahkan tubuhku untuk tidur.
Belum lama kupejamkan mata, ku merasakan seperti ada seseorang yang mengawasiku ditengah gelapnya kamar seperti ada yang hadir kamar.

Karena rasa takut dan rasa penasaran yang kian memuncak ku buka mataku dan benar saja ada suatu makhluk hitam besar bermata merah tengah berdiri memperhatikanku, aku terpana dengan apa yang ada didepanku.

Keringat dingin bercucuran, badan tak bisa digerakkan dan mataku seperti di paksa untuk melihat sesosok makhluk yang tak pernah ku lihat sebelumnya, Ku coba membaca surat-surat al qur’an namun mulutku seakan terkunci badanku telah terpaku, ku ucap banyak istighfar dalam hati berharap sesosok makhluk mengerikan itu segera pergi.

Sungguh ketakutan amat luar biasa saat itu hingga pada akhirnya makhluk mengerikan itu lenyap entah kemana, ditengah gelapnya kamar ku coba hidupkan lampu dan melihat baju yang sudah basah oleh keringat dingin sembari ku lirik jam yang menunjukkan pukul 03.55 yang artinya sebentar lagi akan tiba waktu subuh.

Rasa yang campur aduk itu membuatku tidak bisa tidur dan memutuskan untuk menunggu waktu subuh, dengan rasa yang campur aduk aku bergegas membersihkan badan lalu sholat subuh dan memohon perlindungan kepada sang pencipta karena ialah sebaik baiknya tempat mengadu.

Ini adalah pertama kali ku menulis ceritaku disini maaf jika penyusunan kata yg kurang pas  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang