Bab 8

644 108 3
                                    

Ketika saya pulang dari sekolah, pembantu saya Yukie-san memberi tahu saya bahwa Yuu mungkin telah kembali ke rumah juga.

Mengetahui bahwa Yuu dekat, aku ingin segera melihatnya. Aku menjatuhkan segalanya untuk berlari ke rumah Yuu dan menusuk interkom dengan tidak sabar. Saya bertemu dengan wajah pengurus rumahnya, Sayo-san. Sayo-san memberitahuku bahwa dia baru saja pulang kerja.

Napasku tiba-tiba meningkat…jadi hanya kami berdua.

Diam-diam, aku mendekati kamar Yuu dengan langkah terukur. Dia sepertinya tidak memperhatikan saat aku mengintip ke dalam. Apa yang menyebabkan Yuu terlihat begitu bermasalah?

Aku diam-diam mengamatinya, menikmati ekspresinya yang berbeda. Yuu membisikkan sesuatu pada dirinya sendiri. Dan kemudian, saya mengumpulkan diri dan berjalan masuk.

Menyadari bahwa aku lega ketika Yuu tidak ketakutan, aku menempel padanya, membawanya ke sofa. Yuu sangat lucu, seperti binatang kecil. Karena dia mencoba menjauh dariku ketika aku memeluknya, aku mendorongnya ke bawah dengan insting.

Pada awalnya, saya bermaksud menjadikannya lelucon.

Menggoda, mencium pipi, dan bermain keras untuk mendapatkan. Menghabiskan hari-hari kami dengan tawa, itulah keseharian kami di masa lalu. Ketika Yuu tidak tahan lagi digoda, biasanya dia akan lari ke Ken. Aku tidak terlalu keberatan ketika dia melakukan itu. Itulah hari-harinya.

"Saya takut! Mengapa kau melakukan ini?" Alasanku memburuk saat aku mengambil gambar Yuu yang menempel padaku, menatapku dengan mata berkaca-kaca.

(...ini milikku.) Apakah tubuh ini mengingat tindakan yang telah aku lakukan berulang kali di masa lalu? Apakah ia ingat bagaimana ia dengan patuh menyerah, menanggapi sensasi menyenangkan yang saya timbulkan?

Tapi mata itu berbeda.

Bahkan di kedalaman keputusasaan, konsistensi yang dulu berlumpur dari mata itu, yang terus-menerus mencariku, terhapus, meninggalkan tatapan biru jernih dan kristal. Kecerahan yang sama sejak saat itu. Sejak kita masih anak-anak.

Saat ini aku sedang memeluk Yuu saat kami tidur. Perasaan bahagia dari masa kecil kami menemani kami. Tuhan memberiku kesempatan kedua. Saya mungkin telah membuat kesalahan, tetapi kali ini, mulai sekarang, saya akan memperbaiki semuanya.

Dan aku akan menghargai cinta Yuu.

Villain Days Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang