Saya mulai dengan 100 juta dan saya mendonasikan semuanya [END]

311-315

Bab 311
Hu Yibao menyanyikan lebih dari sekedar lagu.

Ini juga merupakan pasang surut saripati nasional saat ini.

Saripati nasional adalah saripati nasional, tidak hanya karena mewakili budaya negara ini, tetapi juga semangatnya.

Seburuk apapun opera Tiongkok, semangat di dalamnya tetap murni.

Penonton tidak mengerti, Hu Yibao menyanyikannya untuk mereka.

Ekspresi semua orang di antara penonton juga berangsur-angsur berubah.

Setidaknya suara ejekan, pada saat ini, telah menghilang tanpa jejak.

Orang yang memotret juga telah berubah menjadi fotografi.

Banyak orang di Hu Jiaban meneteskan air mata.

saat berikutnya.

Nyanyian Hu Yibao berubah.

Dari dramanya.

"Orang-orang di antara penonton lewat, tetapi warna-warna lama tidak terlihat"

"Orang-orang di atas panggung bernyanyi, lagu perpisahan yang patah hati"

"Cinta itu sulit untuk di tinta"

"Dia harus bernyanyi dengan darah untuk berdamai"

"Tirai naik dan tirai jatuh, siapa tamunya"

Sejauh ini.

Di antara para penonton, pikiran beberapa orang tua juga menunjukkan kecemerlangan Opera Peking ketika mereka masih muda.

Hanya bermain.

Itu sama dengan Tahun Baru.

Gong dan gendang berbunyi keras.

Ada begitu banyak orang.

Saya tidak bisa masuk bahkan jika saya ingin memeras.

Orang-orang di atas panggung bernyanyi dan orang-orang di atas panggung mendengarkan.

Pada saat itu, bagi orang-orang di Beijing, opera Peking adalah intisari negara dan semacam semangat Tionghoa.

Tapi sekarang...

Berapa tahun telah berlalu sejak itu.

Kemunduran saripati kebangsaan telah diejek dan diejek oleh anak-anak muda ini.

Untuk sementara, saya tidak bisa menahan perasaan asam.

Mungkinkah intisari nasional China akan berhenti pada mereka.

Siapa tamunya...

Ekspresi orang-orang muda di antara penonton sudah tergerak, dan penghinaan flamboyan sebelumnya telah tersapu dari mata mereka.

Bukan hanya perubahan dramatis Hu Yibao yang terlalu menakjubkan, mereka belum pernah mendengar lagu semacam ini yang menggabungkan musik populer dan musik teater.

Lebih penting lagi, lima kalimat ini menyanyikan pasang surut dan kesedihan intisari negara, membuat hati mereka penuh kejutan.

Beberapa anak muda di Hujiaban tidak bisa menahan tangis.

Riasannya ditutupi dengan air mata.

Hu Wenchang dengan lembut menyentuh kepala Chen Jialuo, matanya jatuh ke punggung Hu Yibao, dan hatinya dipenuhi dengan kelegaan.

Di era ini, tidak banyak orang yang bisa berbicara untuk opera Cina.

Tapi Hu Yibao mungkin satu-satunya yang bisa menulis opera ke dalam lagu dan membuat dunia memahaminya.