ZERO O'CLOCK | BTS [✓]

Bab 1 : Kim Namjoon

Derap langkah nestapa pada penghujung waktu kembali membawanya pergi mengingat pada hari yang telah ia lalui, berpijak tepat di atas jembatan penyebrangan orang menatap segala kendaraan maupun manusia lainnya yang tengah berlalu lalang, bersama petang kian menyambut malam, dengan rintik air kecil yang hendak mendatangkan hujan.

Area abu-abu yang begitu luas terasa begitu nyaman. Saat hujan, itulah dunianya.

Sesekali menyeruput segelas kopi hangat bersama dengan untaian asap yang mengepul menari dengan sangat indah, berdiri memandangi kota adalah bagian terindah menurutnya, di temani oleh hujan serta berusaha berdamai dengan pikiran yang selalu saja dipenuhi oleh segenggam masalah.

Selama ia hidup banyak sekali hal yang telah terjadi, manusia akan nampak bodoh jika selama hidup tidak mengalami cerita apapun. Menghela nafas panjang beriring dengan aroma hujan yang menyatu terasa sangat menyegarkan, sesaat membawa damai di sana.

Perjalanan menuju mimpi memang tidak bisa di bilang mudah, namun di saat telah meraih mimpi, kata sulit pun tidak akan pernah sirna begitu saja.

Orang lain tidak akan pernah tahu apa saja rasa yang selalu tersembunyi di lubuk hatinya yang terdalam, namun bukankah setiap manusia memiliki sebuah rasa yang tidak akan pernah diketahui oleh manusia lain manapun?

Berada di atas hanyalah sebuah tempat, berulang kali ingin sekali ia menyampaikan bahwa ia juga hanyalah seorang manusia biasa, namun sering kali pula dunia menutup kedua rungu seakan teriaknya menggema sesaat dan terdengar sangat samar.

Hari telah malam, hujan telah reda, dan segelas kopi hangatnya pun telah habis tanpa sisa. Langkah kembali membawanya pergi untuk kembali pulang, seraya memandangi bayang diri pada sebuah pantulan genangan air sisa-sisa bekas hujan tadi.

Sekitaran memang selalu ramai, namun sejatinya malam akan selalu sepi.

~~•••~~