🍓: 26

528 91 25
                                    

Taeyong akui perkataan Jennie memang benar adanya. Bona cantik, gadis berpendidikan, dan Taeyong sudah jatuh dalam pesona itu.

Jennie juga sudah mempersiapkan diri sebelum bertemu dengan Taeyong, jadi dia bisa mengatangannya dengan hati yang tenang.

Taeyong "Jen, i love you. But i love her too"

Jennie kira dirinya udah tenang, tapi ternyata dia salah. Mendengar Taeyong bilang dirinya juga mencintai wanita lain membuat hatinya sakit.

Dalam hati, Jennie sudah meneriaki dirinya sendiri.


Jennie "Sakit banget kak dengernya. Aku kira perasaan kita masih sama"

Taeyong "Egois banget elo Jen. Pernah kakak marah, ngomong, waktu denger elo jadian sama cowo lain? Engga kan?"

Jennie menggelengkan kepalanya. Dan Jennie akui dirinya egois sekarang hanya karena cemburu dengan Taeyong dan Bona!

Tapi, Apa hak nya?

Taeyong "Sekarang gue tanya, tujuan elo buat ngajak gue ngomong sekarang apa?"

Jennie "Aku cuma mau jelasin semuanya kak, itu aja."

Taeyong "Iya, gue terima penjelasan dari elo Jen. Ada lagi?"

Jennie "I hope you happy. More than me. Dan aku tetap disini buat kakak, udah."

Jennie tersenyum menatap Taeyong, tapi mata tidak bisa berbohong. Itu yang Taeyong lihat dari mata Jennie.

Sudah larut malam, mungkin semuanya udah pada tidur masing masing. Karena besok mereka harus pulang pagi pagi sekali.

Tapi Jennie dan Taeyong masih betah berlama lama terkena angin malam.

Taeyong "Can i hug you for the last time?"

Jennie mengangguk dan tanpa menunggu lama pelukan Taeyong yang selama ini ia rindukan kini ia rasakan.

Taeyong memeluk Jennie. Entah pelukan apa yang Taeyong berikan. Perpisahan atau apa?

Taeyong "Jujur gue kecewa, sakit, dan emosi denger penjelasan elo Jen. Tapi, kalo itu elo lakuin demi gue harusnya gue bilang makasih ke elo."

Jennie makin membenamkan dirinya ke pelukan hangat Taeyong. Dan memilih diam mendengarkan apa yang Taeyong omongin.

Taeyong "Jen, kita butuh sendiri dulu. Butuh untuk self love, dan menjadi diri kita yang lebih baik lagi. Gue gabisa ngasih apa apa, hubungi gue kalo elo butuh gue."

Jennie mengangguk dalam pelukan Taeyong.


Taeyong "See you in a better version of ourselves. Kita harus ketemu lagi ya, Jen? Di waktu yang pas"

🍓🍓🍓

Bona yang kesusahan membawa ransel barang pribadi nya, harus di repotkan lagi dengan bawa ransel peralatan kesehatan.

Taeyong datang tiba tiba, dan mengambil alih ransel warna merah khas milik uks dari tangan Bona.

Bona "Eh, Taeyong? Aduh, sini gue bawa sendiri"

Taeyong "Gue daritadi ngeliatin elo dari jauh kesusahan bawa dua ransel jumbo begini. Lagian, tubuh elo kecil! Mana kuat"

Bona merasakan ada yang aneh dari Taeyong. Mata pemuda itu sedikit bengkak dan memerah.

Yang Bona tau, mungkin sekarang Taeyong sedang tidak baik baik saja.

Bona "Berani ya lo bodyshaming gue! Eh, kecil kecil gini kan elo juga naksir sama gue. Haha!"

Taeyong "Ah, gaasik lo bawa bawa perasaan"

Keduanya berjalan beriringan hingga masuk ke dalam bus. Hingga keduanya berpapasan dengan Jennie yang lagi duduk sendirian, tersenyum menghadap keduanya.

Bona "Sendirian Jen? Nih, duduk sama Taeyong aja kalo gitu"

Taeyong "Sendirian emang, Jen?"

Jennie "Hehe engga kak, Kak Jisoo minta duduk disini nanti. Dia nya lagi ke toilet sebentar"

Taeyong "Oh, gitu. Yaudah gue cari tempat duduk dulu ya"

Jennie "Iya kak"

Bona jadi bingung ngelihat keduanya. Sampai lamunannya buyar karena Taeyong manggil namanya, dan Bona duduk di sebelahnya.


Tbc
Thankyou:)


Hai sayang:)
Apa kabar hehe.
Berhubung udah lama terbengkalai cerita ini, jadi aku up lagi kalau vote nya udah mencapau 50 ya.
Love you.

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang