2015 Daegu, South Korea
"Selamat pagi anak-anak. Selamat datang di jenjang yang baru, semoga kalian dapat menikmati masa SMA dengan baik. Perkenalkan saya Kim Sowon, wali kelas yang akan mendampingi kalian satu tahun kedepan" jelas seorang wanita yang terlihat belum terlalu tua.
'Baiklah, sekarang saya ingin kalian maju satu persatu dan kalian memperkenalkan diri kalian. Sebutkan nama, tempat tanggal lahir dan asal sekolah. Habiskan jam pelajaran hari ini untuk saling berkenalan dengan teman sekelas kalian. Dimulai dari kamu" Guru muda itu menunjuk seorang siswi yang duduk tepat ditengah kelas.
Merasa terpanggil, sang siswi pun berjalan maju kedepan kelas berdiri disebelah wali kelasnya dengan senyum yang menghiasi wajah imutnya.
"Perkenalkan nama saya Jeon Somi Douma. Lahir di Ontario Canada tanggal 9 Maret 1999. Asal sekolah Wilbur Lynch Middle School Amsterdam"
"Baiklah adakah pertanyaan yang ingin ditanyakan ke Somi?"
"Saya bu" murid pria ber name-tag Kim Samuel itu mengangkat tangannya.
"Baik, silahkan sebutkan pertanyaanmu" Sowon mempersilahkan sembari berjalan ke meja guru dan duduk dengan anggunnya di kursi yang disediakan.
"Nanti pulang sekolah sama saya mau Som?"
Pertanyaan Samuel dihadiahi lemparan kertas dari meja pojok belakang. Kemudian gelak tawa seisi kelas pun terdengar, membuat semburat merah terukir di wajah Somi. Sedangkan biang keributan ini hanya tersenyum tanpa dosa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Sowon menghela nafas berat sambil menepuk dahinya dan bergeleng. 'sepertinya tahun ajaran kali ini bukanlah tahun ajaran yang mudah' gumamnya dalam hati.
"Sudah jangan ribut, Somi silahkan duduk tapi saya sarankan jangan terima tawarannya untuk keselamatan jiwa dan raga" seisi kelas tertawa sambil melemparkan sorakan kepada Samuel, namun pemuda itu tetap tersenyum walaupun di dalam hatinysa sudah mengabsen nama binatang termasuk nama mantannya.
"Selanjutnya, kamu yang di pojok belakang" Sowon menunjuk siswa yang setengah tertidur di pojok belakang kelas.
Merasa terpanggil, siswa itu kemudian mengangkat kepalanya dan menunjuk dirinya sendiri "Saya bu?"
Pertanyaannya dibalas anggukan sang guru. Ia berjalan dengan sombongnya sambil menyibakkan rambut kebelakang untuk menebarkan pesonanya kepada para wanita. Bukannya diteriaki, namun dihadiahi oleh dengusan kasar dan lirikan tajam dari para siswi dikelas itu.
"Halo penggemar, nama saya Choi Seungcheol, lahir di Bojong Gede, Indonesia pada 8 Agustus 2020, saya dari masa depan soalnya. Hobi saya tidur, tapi lebih suka tidur di pundak kamu. Cita-cita saya jadi polwan tapi saya ga lulus tes"
"YAIYALAH GOBLOK, LU KAN JANTAN" teriakan laknat dari teman sebangkunya mengundang gelak tawa dari para murid yang tadi sempat ngebug.
Setelah situasi kembali kondusif, Sowon memanggil satu persatu murid didepannya untuk memperkenalkan diri. Mereka cukup unik, walaupun sebagian besar cukup gesrek. Sampai ahkirnya ia memanggil murid terahkir yang duduk tepat didepannya untuk memperkenalkan diri.
"Selamat pagi, nama saya Nakamoto Dejun. Lahir di Macau China tanggal 8 Agustus 1999. Hobi saya menulis dan bermain gitar. Cita-cita saya adalah membayar semua jasa mama dan papa yang hampir 17 tahun ini sudah merawat dan membesarkan saya" ujarnya sambil tersenyum manis hingga hampir seluruh kelas terpaku.
"Wah, cita-cita yang mulia sekali. Baiklah silahkan kembali duduk. Oh ya, saya baru hitung kok baru 16 murid ya? Yang satu kemana? Atau saya yang salah hitung? Coba saya absen, yang namanya dipanggil jawab hadir sambil angkat tangan" ujar Sowon sambil menghampiri meja nya dan mengambil buku absensi.
"Kim Sejeong"
"Hadir"
"Eric Sohn"
"Hadir"
"Jeon Wonwoo"
"Hadir"
"Lee Luda"
"Hadir"
"Lee Daehwi"
"Hadir"
"Huang Guanheng"
"......."
"Sekali lagi, Huang Guanheng"
"......."
Tetap tidak ada sautan. Murid yang bernama Huang Guanheng itu tidak membalas, sehingga Sowon menyimpulkan bahwa sang pemilik nama itu tidak hadir.
Tok tok tok
Pintu kelas diketok dan seorang pria tampan membuka pintu, masuk ke kelas dan membungkuk hormat didepan SinB.
"Maaf bu, saya telat"
"Masih hari pertama saya beri toleransi, sekarang perkenalkan diri kamu dan duduk dibangku pojok belakang, satu meja bersama Dokyeom"
"Baik, ekhem... Selamat pagi semuanya. Perkenalkan saya Huang Guanheng, panggil saja Hendery. Lahir di Chicago 28 September 1999. Hobi fotografi. Cita-cita ingin ketemu cinta pertama saya yang dulu saya tinggalin"
Sorakan dari murid murid terdengar. Sowon hanya menepuk dahinya pasrah. Sedaritadi muridnya absurd semua, sekarang ditambah ada yang sadboy. Sebelum mempersilahkan Hendery duduk, Sowon memberikan kesempatan untuk siswa siswi dikelas itu menajukan beberapa pertanyaan kepada Hendery.
"Saya Bu"
=======
"Maaf bu, saya telat"
"Tunggu tunggu... muka anak itu familiar. Tapi kapan aku lihat dia?" Dejun berujar di dalam hati.
"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan saya Huang Guanheng, panggil saja Hendery......."
"Tunggu, tadi apa yang dia sebut? Hendery? seperti nama sahabat kecilku. Atau mungkin saja dia orangnya? Tapi tidak. Namanya Seo Hendery, bukan Huang Guanheng. Lagipula yang memiliki nama Hendery pasti banyak" Dejun kembali bergumam di dalam hati sambil membiarkan pikirannya melayang kemana mana mengingat sahabat kecilnya dulu.
"Ada yang ingin menanyakan sesuatu kepada Hendery?" tanya Sowon yang sanggup menyadarkan Dejun dari lamunanya. Dengan cepat tanpa tahu apa dorongannya, Dejun langsung mengangkat tangan.
"Saya Bu"
"Baik Dejun"
"Mengapa nama panggilanmu Hendery? bukankah Guanheng ke Hendery beda jauh?"
Bukannya menjawab, Hendery malah mendekati Dejun dan membisikkan sesuatu kemudian berlalu dan duduk disebelah Dokyeom seperti perintah Sowon.
'Lo boleh tanya apapun tapi jangan sampai melewati batas'
=======
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You Again | HENXIAO
FanfictionMenceritakan kejamnya semesta kepada Hendery dan kisah hidup Dejun yang pilu. Berbagi waktu semanis gulali dan menghadapi kenyataan sepahit kopi hitam. Mengajarkan banyak hal dari mencintai hingga mengikhlaskan. Apakah kisah mereka akan berahkir bah...