2002 Macau, China
"Bangun nak. Kita udah sampai" suara lembut pria bernama Seo Ten itu memecah keheningan malam hari. Berusaha membangunkan anaknya yang tertidur di mobil sambil mengelus surai anak berumur 3 tahun itu.
Seo Hendery, nama anak yang dipanggil oleh sang ibu itu sedikit menggeliat karena merasa tidurnya terganggu. Anak itu sedikit merengek karena ibunya terus mengusap rambutnya sambil mengecupi dahinya berkali-kali.
"Udah, kamu masuk aja dulu. Istirahat, kasian itu adeknya Dery juga mau tidur. Hendery biar aku yang urus"
Seo Johnny, ayah dari Hendery muncul setelah menurunkan beberapa barang-barang. Ia menyuruh istrinya yang sedang hamil anak kedua itu untuk beristirahat. Ten menuruti perkataan suaminya dan masuk kedalam rumah. Usia kandungannya kini sudah menginjak 6 bulan. Setelah Ten masuk ke rumah, Johnny mengangkat anaknya yang tertidur pulas.
"Hendery, selamat datang di Macau. Ini pasti akan jauh berbeda daripada Chicago. Tapi tak apa, mari kita mulai petualangan baru disini" Ujar Johnny sambil menggendong Hendery masuk ke kamarnya yang sudah disiapkan semenjak 2 bulan lalu. Pria itu menidurkan anaknya di kasur single size dikamar itu.
"Selamat malam jagoan papa, tidur yang nyenyak ya" Johnny mengecup dahi anaknya lalu menyelimutinya. Kini, Hendery tengah tertidur pulas di kamar lantai duanya sambil memeluk boneka tikus favoritnya.
Johnny meninggalkan kamar Hendery tanpa lupa mematikan lampunya kamar anaknya. Kamarnya bernuansakan tata surya dan disertakan lampu LED yang membentuk pola bintang. Ranjang empuk yang cukup untuk dipakai anak seumuran Hendery. Kamaar bernuansakan biru pastel yang menenangkan. Hendery tertidur ditemani sinar rembulan yang menyelinap masuk melalui jendela kamarnya.
=======
"Hendery, santa kecil mama.. bangun nak. Sudah jam 8 loh" Ten mengusap surai Hendery sambil menciumi seluruh badan anaknya membuat sang empunya merasa terganggu.
"Eung.... maci antuk ma" jawab Hendery dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.
"Yaudah, nanti kalo tiba-tiba mama cuekin kamu jangan ngerengek ya" ujar Ten berlalu pergi keluar kamar Hendery.
Anak itu langsung terbangun dan mengejar ibunya "MAA..... INI DELI UDA ANGUN. JAN NAMBEK HUWEEE MAA JAN UEKIN DELI HUWEEE" Hendery berhasil mengejar ibunya dan memeluk kaki Ten hingga sang ibu kesusahan berjalan karena anak sulungnya itu lumayan berat.
"Kamu sih dibangunin susahnya minta ampun. Udah jangan nangis" Ten berbalik dan menggendong Hendery yang masih terisak.
"Hiks... ma jan tingalin deli oke? Deli nda mau cendili hiks. Jangan uekin deli uga" anak itu menangis seseunggukan.
'Hahaha.... iya Der, mama ga kemana-mana kok. Yaudah ayo makan, papa udah tunggu, abis makan kita keliling kompleks yuk' Ten menuruni tangga dan mendudukkan Hendery dikursi kecil sebelah Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You Again | HENXIAO
FanfictionMenceritakan kejamnya semesta kepada Hendery dan kisah hidup Dejun yang pilu. Berbagi waktu semanis gulali dan menghadapi kenyataan sepahit kopi hitam. Mengajarkan banyak hal dari mencintai hingga mengikhlaskan. Apakah kisah mereka akan berahkir bah...