Love Shot

🥀 Love Shot - 06 🥀

❗Ini bakalan nyeremin menurutku❗

🥀🥀🥀

Oh Sehun, pria itu sangat berharga bagi Tzuyu. Saat dimana semua orang menjauhi Tzuyu karna pada masa itu Tzuyu tengah kesusahan. Hanya pria itu Oh Sehun, yang setia menemaninya hingga saat ini.
Tuan dan Nyonya Kim, dibunuh dengan cara tak layak. Pasangan itu ditabrak dengan dua buah mobil sedan, dan mobil yang ditumpangi oleh keduanya menabrak pohon-pohon besar.  

Dan dalang dari semua ini adalah keluarga Jung. Mereka ingin merebut jabatan Tuan Kim, rencana yang dibuat berjalan dengan lancar. Beberapa bulan kemudian keluarga Jung diangkat dengan jabatan terbesar. Pembunuhan itu tidak diketahui oleh dunia, pihak polisi tidak menemukan jejak apapun dan menyatakan bahwa itu alami hanya sebuah kecelakaan yang sama sekali tidak diinginkan maupun direncanakan.

Hingga akhirnya Carlen menemukan sesuatu yang janggal, ia mulai menyelidikinya-- tanpa menggunakan pihak kepolisian, ia bergerak sendiri dengan beberapa suruhannya. Suatu hari ia menemukan pelaku sesungguhnya, pada awalnya Carlen tidak ingin memberitahu siapapun dan langsung memasukkannya kehukum. Namun Sehun dan Tzuyu tidak sengaja mengupingnya, hingga Tzuyulah yang berniat untuk membalaskan dendamnya.

.

.

.

.

.

Jennie dan Sehun menatap mobil yang kian menjauh.

"Bagaimana wanita itu bisa berakhir besama pria sepertinya." Sehun terkikik geli.

Jennie mengerutkan kaningnya saat mendengar Sehun menyebut Taehyung seperti itu namun ia memilih untuk tidak menghiraukannya.

"Kenapa? Kau cemburu, ya?" ledek Jennie sembari menahan tawa.

Sehun justru tertawa. "Tidak, tidak. Aku ikut senang jika Tzuyu-ku juga senang."

"Kau datang jauh-jauh kemari untuk menemuiku, kan?" ucap Jennie dengan percaya diri.

"Aku kemari untuk bertemu Tzuyu, akhir-akhir ini ia jarang bertemu denganku dan aku ingin melihatnya."

"Sayang sekali ia harus pergi dengan yang lain.."

Sehun menepuk pundak Jennie. "Kalau begitu, aku harus kembali Jennie."

"Oh, oke. Baiklah, sampai jumpa lagi Sehun!"

🥀🥀🥀

"Tzuyu aku tahu ini akan terkesan aneh bagimu. Tapi,bisakah jika bepergian tanpa diriku, tolong hubungi aku terlebih dulu."

Tzuyu menggeleng dan menghembuskan nafasnya sebelum menyalakan mobil. 

"Tidak perlu menghubunginya dulu bukan? Aku hanya mengunjungi Sehun."

Satu jam yang lalu Tzuyu menerima panggilan dari Sehun, pria itu meminta Tzuyu untuk datang ke apartemennya. 

Senyuman hangat Sehun yang sudah menjadi biasa bagi Tzuyu saat pria itu sedang bersamanya.

"Jadii, ada apa Sehun?" tanya Tzuyu sembari mendudukan dirinya pada sofa.

"Apa kita perlu alasan untuk bertemu Tzuyu? Kau bahkan tidak pernah menghubungiku akhir-akhir ini."