🥀 Love Shot - 01 🥀

1.1K 123 47
                                    

🥀🥀🥀

Sebuah mobil mewah menyisir perjalanan kota pada sore hari yang terkesan sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang terlihat.

"Sehun, ku tutup. Aku sudah sampai."

Setelah menempuh perjalanan yang terbilang panjang, wanita itu akhirnya tiba ketempat yang dituju. Sembari menunggu pintu gerbang terbuka, Lee Tzuyu memainkan jari-jari lentiknya pada stir mobil. Suara ketukan lengkah kaki yang berasal dari heels mendominasi, sebelum ia berhenti pada satu ruangan. Tanpa mengetuk pintu, Tzuyu masuk kedalam ruangan tersebut.

"Sally, kau kah itu?" Pria tua berdarah Jerman yang tengah duduk bersandar memunggungi dirinya itu bertanya-tanya sebelum membalikkan kursi untuk melihat siapa yang datang.

"Aku benar, kemarilah, sayang.."

Tzuyu mendengus seraya mendelikkan matanya. "Aku ini sudah genap usia 30 tahun!" ujarnya tak terima sembari mendudukkan dirinya di hadapan sang kakek.

"Kau yakin ingin melakukan ini sendirian?"

Tzuyu mengangguk. "Aku sudah cukup muak untuk menahan semuanya."

"Datang kesini. Hubungi aku jika butuh bantuan, jika perlu aku akan mengirim anak buah ku untuk ikut bersamamu."

Untuk perkataan terakhir Tzuyu menggeleng. "Sehun juga ada di sana, ia akan menemaniku."

Carlen mengangkat kedua alisnya. "Baiklah jika itu yang kau mau."

Pada pertemuan sore hari dengan Carlen, pria tua itu memberikan suatu undangan pertemuan dengan para pemegang saham terbesar di Korea, kolega-kolega tuan Jung, juga akan ada beberapa selebriti yang datang untuk merayakan pesta tahun baru. Dan Tzuyu harus datang untuk bertemu seseorang.

Setelah mendapatkan tujuannya Lee Tzuyu bergerak cepat untuk terbang dengan pesawat ke Paris ibu kota dari negara Prancis. Tzuyu memandang kerumunan orang di hadapannya, ia menunggu supir limosin yang sudah disediakan oleh hotel.

Sesampainya di hotel, Tzuyu tidak langsung memasuki kamarnya ia pergi menuju kolam renang sembari menunggu Oh Sehun.

"Oh sialan itu. Berani-beraninya ia menolak panggilan dariku." Geram Tzuyu. Tak kuasa menahan kekesalannya Tzuyu mengeluarkan sebatang rokok lalu diselipkan antara bawah dan atas bibirnya namun saat ingin dinyalakan seseorang merebut rokok itu dari Tzuyu.

"Hei nona, di sini dilarang untuk merokok." Tzuyu menatap nyalang kearah pria itu. Pada awalnya Tzuyu ingin sekali mengumpati seseorang yang berani mengganggunya, namun jika pria yang ada di hadapannya ini membuat dirinya tidak berkutik dan mengurungi niat Tzuyu untuk mengumpati pria ini.

"Mau ikut bersamaku? Kebetulan aku juga membutuhkan ini sekarang." Tawar pria itu sembari menggoyang-goyangkan sebatang rokok milik Tzuyu.

Tanpa sadar Tzuyu mulai mengikuti punggung pria itu. Saat pria itu berhenti disebuah rooftop, Tzuyu mulai sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Sial. Apa yang aku lakukan di sini." Desis Tzuyu dalam hati. Baru saja Tzuyu ingin memutarkan tubuhnya dan pergi dari sana, suara pria itu terdengar.

"Kemarilah."

Suara itu seakan menghipnotis dirinya. Tzuyu mendekat sembari bersedekap dada. Pria itu mulai menyalakan rokoknya.

"Apa kau hanya akan diam saja?"

Tzuyu menjawabnya namun pandangannya tetap lurus kedepan. "Yang sedang kau hisap itu milikku. Dan itu yang terakhir."

Pria itu tersenyum miring sebelum menyodorkan sekotak rokok di dalamnya.

Love ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang