1. Taman Kota; Audra Eir Kaia

10 1 0
                                    

^HAPPY READING!^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^HAPPY READING!^

Suasana sore di taman kota saat ini terasa menenangkan. Hamparan rumput hijau dengan berbagai macam bunga yang memikat mata saling melengkapi. Suara bising kendaran dan kicauan burung menjadi melodi sempurna untuk mendeskripsikan sebuah taman kota.

Audra Eir Kaia, nama yang cantik untuk seorang perempuan yang sedang membaca buku di taman kota tersebut. Eir memiliki paras yang imut, tatapan mata yang teduh serta rambut hitamnya yang panjang membuat semua orang akan terpanah jika melihat Eir.

"NAURAAA!" teriak Eir tiba tiba.

"Gue dari tadi manggilin lo, Eir," ujar Naura kesal.

Naura Lilyana Deandra adalah teman dekat Eir. Naura juga memiliki paras yang cantik dengan garis wajah yang cukup tegas. Namun, Naura memiliki sifat cuek dan sedikit galak.

"Sorry, gue terlalu fokus baca. Kenapa manggil?" tanya Eir.

"Lo lagi baca apa sih?"

"Buku, Nau," jawab Eir.

Mendengar jawaban Eir, Naura langsung melirik sinis Eir, "Gue tahu itu buku, maksud gue buku apa?"

Eir menaikan satu alisnya dan mentap Nuara, "Kepo lo, kayak dora!"

Naura yang mendengar jawaban Eir pun terbelalak. Sebelum Naura menghajarnya, Eir lebih dulu berkata, "Bercanda kali Nau, gue lagi baca buku seni."

"Oh," jawab Naura seadanya dan kembali fokus melihat handphone nya.

"Lo ngapain sih, Nau? Liatin handphone mulu," tanya Eir.

"Lagi kepoin cowok lo," jawab Naura.

Wajah Eir langsung berubah muram ketika mendengar perkataan Naura. Naura yang melihat wajah Eir berubah menjadi muram bukannya merasa bersalah, justru semakin menjadi jadi.

"Putusin aja, Eir."

Mendengar perkataan Naura, Eir hanya bisa tersenyum, "Gimana ya jawabnya? Gimana aku bisa menjawab dengan pertanyaan yang gajelas ini?"

"Berisik. Pulang yuk udah sore banget nih, Eir," ajak Naura.

"Tunggu, Nau," tahan Eir sambil memegang tangan Naura.

"Ngapain lagi sih? Cowok lo ga akan datang ke sini, Eir." ujar Naura dengan sedikit kesal.

Eir menghela napasnya, "Gue cuma mau foto langit. Hari ini, langitnya cantik meskipun ada awan mendungnya."

"Kayak lo ya, Eir?" sindir Naura.

Eir tidak memperdulikan sindiran Naura, ia sibuk memotret langit. Naura hanya memperhatikan yang dilakukan Eir.

Daun daun yang berjatuhan seakan mengerti akan suasana hati Eir. Naura sangat berterimakasih kepada lembayung senja yang telah mewarnai langit di taman kota saat ini. Setidaknya, suasana hati sahabatnya membaik setelah melihat langit yang cantik.

Setelah cukup, Eir melihat Naura yang sedang memperhatikannya, "Kenapa?"

Naura hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Yaudah yuk pulang!"

Eir dan Naura beranjak meninggalkan taman kota tersebut.

🪵🪵🪵🪵🪵🪵🪵



THANK YOU🪴
jangan lupa untuk vote & saran ya!⭐️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LANGIT & EIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang